Page 32 - EMODUL FLIPBOOK SISTEM SIRKULASI DARAH MANUSIA
P. 32
b. Sel Darah Putih (Leukosit)
Bentuk leukosit berubah-ubah dan dapat bergerak menggunakan perantaraan pseudopodia. Leukosit
bersifat amuboid atau tidak memiliki bentuk yang tetap, memiliki beragam inti sel, dan warnanya cenderung
bening (tidak berwarna). Fungsi dari leukosit yaitu memberikan pertahanan pada tubuh dengan membunuh
dan memakan bibit penyakit atau bakteri yang masuk ke dalam jaringan RES (Sistem retikuloendotel), dan
sebagai pengangkut zat lemak dari dinding usus melalui limpa terus ke pembuluh darah. Leukosit secara
garis besar dikelompokkan menjadi dua, yaitu granulosit dan agranulosit. Pengelompokkan ini didasarkan
oleh ada tidaknya butiran pada sitoplasma di dalam selnya.
Ayo Mengamati Video Jenis Leukosit!
1. Granulosit
Granulosit berkembang dari sumsum tulang merah dan memiliki butiran sitoplasma dengan fungsi yang
berbeda. Granulosit terdiri dari tiga macam sel yaitu neutrofil, eosinofil, dan basofil.
1) Neutrofil
Neutrofil mempunyai inti sel yang seperti terpisah-pisah, protoplasmanya banyak berbintik-bintik
halus dengan jumlah 60-50%, plasmanya bersifat netral, dan bersifat fagositosit.
2) Eosinofil
Ukuran dan bentuk hampir sama dengan neutrofil tetapi granula dan sitoplasmanya lebih besar,
jumlahnya kira-kira 24%, plasmanya bersifat asam sehingga akan berwarna merah tua bila ditetesi
eosin, bersifat fagosit dan jumlahnya akan meningkat jika tubuh terkena infeksi.
3) Basofil
Bentuknya lebih kecil dari eosinofil tetapi mempunyai inti yang bentuknya teratur, protoplasmanya
terdapat granula besar dengan jumlah setengah bagian dari sumsum merah. Plasmanya bersifat basa
sehingga akan berwarna biru jika ditetesi larutan basa, jumlahnya bertambah banyak jika terjadi
infeksi, bersifat fagosit, dan mengandung heparin yaitu zat kimia anti penggumpalan.
22