Page 266 - Kelas VIII Islam BS press
P. 266

    



                       4.  Dalam keadaan terpaksa, orang boleh makan atau minum yang tidak halal.
                              


                       5.  Saya meyakini kalau makanan dan minuman yang halal itu dapat membuat
                          fisik sehat dan hati menjadi jernih.
                              


                   E    Kisah Teladan

                             Imam Nawawi, Lebih Suka Membaca Al-Qur’ān daripada Bermain

                          Imam Nawawi adalah salah seorang ulama besar mazhab Syafi’i. Ia lahir di
                       desa Nawa, dekat Kota Damaskus, pada tahun 631 H dan wafat pada tahun 24
                       Rajab 676 H. Kedua tempat tersebut kemudian menjadi nisbat nama beliau,
                       an-Nawawi ad-Dimasyqi. Ia adalah seorang pemikir muslim di bidang fiqih
                       dan hadis.
                          Imam Nawawi pindah ke Damaskus pada tahun 649 H dan tinggal di distrik
                       Rawahibiyah.
                          Di tempat ini beliau  belajar dan sanggup menghafal kitab at-Tanbih hanya
                       dalam  waktu  empat setengah bulan.
                       Kemudian beliau menghafal kitab al-Muhadzdzab pada bulan-bulan yang tersisa
                       dari tahun tersebut, di bawah bimbingan Syaikh Kamal Ibnu Ahmad.
                          Semenjak kecil Imam Nawawi sangat senang belajar, terutama saat belajar
                       al-Qur’ān.  Dikisahkan  semenjak  disekolahkan  oleh  ayahnya  Nawawi  kecil
                       sudah tampak bersemangat sekali. Ia mengikuti pelajaran dengan sungguh-
                       sungguh. Waktunya benar-benar dicurahkan untuk menuntut ilmu.
                          Ketika dia sudah mulai belajar al-Qur’ān, dia dapat merasakan keindahan
                       dan  keagungan  ajaran  yang  ada  di  dalamnya.  Imam  Nawawi  tidak  rela
                       meninggalkan waktunya menjadi sia-sia tanpa membaca dan menghafal al-
                       Qur’ān.  Naluri  anak-anak  untuk  suka  bersenang-senang  dengan  bermain-
                       main  tidak  dapat  menyurutkan  keinginannya  untuk  selalu  membaca  dan
                       menghafal al-Qur’ān.
                          Dikisahkan bahwa pada  suatu hari, teman-teman kecil  yang sebaya
                       dengannya memaksa Nawawi untuk bermain bersama. Ia berusaha lari dari
                       paksaan teman-temannya itu, ia menangis karena tidak suka dengan tindakan
                       teman-temannya itu. Nawawi kecil lebih senang membaca al-Qur’ān daripada
                       menghabiskan waktunya hanya untuk sekedar bermain-main.
                          Sumber : Biografi Nabi Muhammad dan Tokoh-tokoh Besar Islam





             256   Kelas VIII SMP/MTs
   261   262   263   264   265   266   267   268   269   270   271