Page 154 - Kelas IX PAI BS press
P. 154

Allah Swt. telah mengajarkan kepada kita untuk senantiasa beristighfar.
                           Mengapa  demikian?  Karena  bisa  jadi  kita  ini  melakukan  dosa  yang
                           tidak disengaja, baik kepada sesama manusia maupun kepada Allah
                           Swt. Dosa kepada Allah  Swt. bisa diampuni dengan cara membaca
                           kalimat istighfar. Namun, dosa kepada sesama manusia tidak cukup
                           hanya dengan membaca istighfar. Di samping istighfar, harus ada
                           permintaan maaf kepada orang yang bersangkutan.

                               Berputus asa dari rahmat Allah Swt. termasuk sikap tercela. Sebagai
                           seorang  mukmin,  kita  harus  selalu  optimis  akan  mendapat  rahmat
                           Allah  Swt.  Rahmat  Allah  Swt.  akan  diberikan  kepada  mereka  yang
                           bersungguh-sungguh mendekatkan diri kepada-Nya. Setiap manusia
                           pasti pernah melakukan dosa dan salah, kecuali para nabi dan rasul.
                           Dosa dan kesalahan tersebut jangan sampai membuat kita putus asa
                           dari rahmat Allah Swt.
                               Setan akan selalu menggoda orang beriman supaya terjerumus ke
                           dalam dosa. Setelah terjerumus ke dalam dosa, setan akan menanamkan
                           sifat putus asa dalam diri manusia. Orang-orang yang berdosa akan
                           merasa  hina  di  hadapan  sesama  manusia  dan  di  hadapan  Allah.
                           Kemudian, ia akan larut dalam kesedihan. Setelah larut dalam
                           kesedihan, setan akan membisikkan ke dalam hati manusia bahwa
                           Allah  Swt.  tidak  mungkin  memberi  ampunan  karena  dosa-dosanya
                           sangat besar. Pada akhirnya, manusia akan putus asa dari rahmat Allah.
                           Mari  kita  perhatikan  firman  Allah  Swt.  dalam  Q.S.  Yµsuf/12 ayat 87
                           berikut ini:







                           Artinya:  “Dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah.
                                   Sesungguhnya yang berputus asa dari rahmat Allah,
                                   hanyalah orang-orang yang kafir.” (Q.S. Yµsuf /12:87)


                               Q.S. Yµsuf /12:87 di atas juga menegaskan larangan berputus asa
                           dari rahmat Allah. Oleh karena itu, kita harus memiliki sifat optimis
                           dalam menghadapi hidup ini. Setiap orang pasti pernah mengalami
                           kesulitan hidup. Kesulitan tersebut bukan untuk ditakuti tetapi untuk
                           dicarikan solusi terbaik. Jika sifat optimis ini sudah tertanam dalam diri
                           kita, maka kesuksesan hidup akan mudah diraih.
                               Rasulullah saw. dalam sebuah hadisnya juga melarang berputus
                           asa.  Perhatikan  nasihat  Rasulullah  saw.  kepada  dua  orang  pemuda
                           berikut inii.









                144     Kelas IX SMP/MTs                                                                                                              Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
   149   150   151   152   153   154   155   156   157   158   159