Page 97 - Kelas IX PAI BS press
P. 97
syarat-syarat yang telah ditentukan. Ibadah haji adalah rukun Islam
yang kelima. Mekah adalah tempat kelahiran Nabi Muhammad saw. Di
Kota Mekah, terdapat Kakbah yang dijadikan kiblat bagi kaum muslim
seluruh dunia ketika melakukan salat.
Ibadah haji ini hukumnya wajib bagi yang mampu sebagaimana
firman Allah Swt. sebagai berikut.
Artinya: “Di sana terdapat tanda-tanda yang jelas, (di antaranya)
maqam Ibrahim. Barang siapa memasukinya (Baitullah)
amanlah dia. Dan (di antara) kewajiban manusia terhadap
Allah adalah melaksanakan ibadah haji ke Baitullah, yaitu
bagi orang-orang yang mampu mengadakan perjalanan
ke sana. Barang siapa mengingkari (kewajiban) haji, maka
ketahuilah bahwa Allah Mahakaya (tidak memerlukan
sesuatu) dari seluruh alam.” (Q.S. ‘²li ‘Imr±n/3:97)
Berdasarkan ayat tersebut, sudah jelas bahwa perintah melaksana-
kan haji adalah wajib bagi yang mampu dan sekali dalam seumur
hidup. Maksud dari mampu adalah secara material, yaitu cukup untuk
biaya dirinya sendiri maupun untuk keluarga yang ditinggal, dan
mampu secara fisik atau sehat selama melaksanakan ibadah haji. Di
samping dua hal tadi, juga tersedianya transportasi yang aman menuju
ke Mekah. Umat Islam yang sudah mampu, tetapi tidak melaksanakan
haji, akan mendapat dosa karena sudah meninggalkan kewajibannya.
Di samping wajib melaksanakan ibadah haji, umat Islam juga wajib
melaksanakan ibadah umrah. Oleh karena itu, para jamaah haji pada
saat di tanah suci melaksanakan ibadah haji dan ibadah umrah. Adapun
tata cara melaksanakannya ada tiga macam, yaitu sebagai berikut.
1) Ifr±d, yaitu mengerjakan haji terlebih dahulu, setelah itu baru
mengerjakan umrah.
2) Tamattu’, yaitu mengerjakan umrah terlebih dahulu, sesudah itu
baru mengerjakan haji.
3) Qir±n, yaitu mengerjakan haji dan umrah secara bersama-sama.
Kelas IX SMP/MTs Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 87