Page 6 - Demo

Remboke/Tolour dalam Bahasa rakyat disitilahkan “Minapulutan” yang berarti wilayah ayng direkatkan/digabungkan akibat perebutan wilayah.
Berdasarkan sejarah nama kampong ‘Pulutan” mulai digunakan pada tahun1916. Dari hasil wawancara para tetua kampong, nama kampong “Pulutan” memiliki 3 versi cerita yang berbeda sebagai berikut :
1.Kayu Pulutan
Pada waktu penduduk mulai membuka perladangan/huma untuk bercocok tanam banyak ditemukan pohon-pohon besar yang oleh penduduk dinamakan “Kayu Pulutan” dimana sampai sekarang masih dapat ditemukan diwilayah Desa Pulutan.
2.Tanah Liat/Pulut
Ketika penduduk mulai mengerjakan tanah untuk bercocok tanam. Mereka menemukan tanah yang mudah dibentuk, elastis dan sangat lengket yang oleh penduduk dinamakan tanah “Pulut”. Berdasarkan perkiraan pembuatan peralatan dapur menggunakan bahan dari tanah pulut bersamaan dengan ini mulailah penduduk menetap di Desa Pulutan. Perlengkapan dapur tersebut diantaranya : Kure/Kana/Belanga (tempat memasak), Rumping (tempant penggorengan), Tempayan (tempat air/beras)
3. Mapulut-pulutan
Dalam mengerjakan kebun, membuat rumah, acara pernikahan/kedukaan dan lainnya para penduduk saling membantu atau gotong royong untuk menyelesaikan pekerjaan pada waktu itu sangat kuat, sehingga dalam kebersamaan kata mapulut-pulutan diartikan sebagai gotong royong.
2.2 Perancangan
1. Pengertian Perancangan
Dalam kamus besar Bahasa Indonesia, perancangan artinya proses, cara atau perbuatan merancang, sedangkan merancang artinya mengatur segala sesuatu sebelum bertindak, mengerjakan atau melakukan sesuatu.
Perancangan sebuah desain mengacu pada prinsip-prinsip dasar desain yang membentuknya. Prinsip-prinsip ini harus diketahui ketika menghasilkan sebuah desain, terutama pada desain komunikasi visual.
2. Prinsip – Prinsip Perancangan
Prinsip desain atau perancangan berlaku untuk segala macam karya desain, yang apabila dibarengi dengan kreatifitas diharapkan dapat menghasilkan karya-karya yang baik. Prinsip-prinsip desain tersebut adalah:
6