Page 39 - E-modul Siswa Bahaya Psikotropika - Sakinah Vinda Putri Kinasih
P. 39

Berdasarkan cara mempengaruhi pemakainya, psikotropika
                        dibedakan menjadi 3 macam, yaitu depresan, stimulan, dan halusinogen.
                        1.  Depresan, yaitu psikotropika yang bekerja dengan cara mengurangi
                           aktivitas sistem saraf sehingga mengurangi aktivitas pemakainya.
                           Depresan dikenal sebagai obat penenang atau obat tidur. Contoh
                           psikotropika jenis ini adalah obat-obatan anestetik seperti kloroform,
                           eter dan benzene toluena
                        2.  Stimulan, yaitu psikotropika yang bekerja dengan cara menstimulasi
                           sistem saraf simpatetik melalui hipotalamus sehingga dapat
                           meningkatkan semangat kerja pemakainya. Hal ini ditandai dengan
                           denyut jantung meningkat, tekanan darah meningkat, dan gula darah
                           juga meningkat. Contoh psikotropika jenis ini adalah ekstasi, sabu-
                           sabu, kafein, nikotin, metil fenidat, dan amfetamin.
                        3.  Halusinogen, yaitu psikotropika yang bekerja mempengaruhi persepsi
                           penglihatan dan pendengaran, serta peningkatan respon emosional
                           pada dosis sedang. Jika psikotropika jenis ini digunakan dengan dosis
                           tinggi maka akan menyebabkan halusinasi pada penggunanya, seperti
                           mendengar atau melihat sesuatu yang sebenarnya tidak ada. Contoh
                           psikotropika jenis ini adalah LSD (Lysergic acid diethyl amide),
                           mesakolin, dan psilosibin.
                             Zat-zat psikotropika dapat masuk ke dalam tubuh melalui beberapa
                        cara, yaitu dimakan langsung misalnya pil koplo, dihirup seperti rokok

                        misalnya ganja, dihirup dalam bentuk bubuk atau uap misalnya kokain,
                        dan injeksi atau disuntikkan langsung melalui kulit, misalnya psikotropika
                        halusinogen.



                           TAHUKAH KAMU?


                           Penyalahgunaan shabu-shabu melalui injeksi akan menghambat
                           reuptake dopamine lebih besar dibandingkan dengan cara lain. Hal
                           ini menyebabkan ketergantungan shabu-shabu menjadi lebih besar.
                           Selain itu, efek menyenangkan dari penyalahgunaan psikotropika
                           melalui injeksi lebih cepat tercapai.

                           Sumber: Department of Social Protection. 2010. Substance and Drug
                           Dependency. Ireland: BearingPoint, Atos Healthcare & DSP.





                        B. Faktor Penyebab Penyalahgunaan Psikotropika




                                                                                                                    32
   34   35   36   37   38   39   40   41   42   43   44