Page 31 - BUKU UN SMP-MTS 2017
P. 31

4.  Kepala sekolah berkenan meninggalkan        5.   Atas kehadirannya, kami mengucapkan
                         tempat upacara.                                  terima kasih.

                         Kalimat di atas tidak efektif. Perbaikan yang    Perbaikan yang tepat untuk kalimat tersebut
                         tepat agar kalimat tersebut menjadi kalimat      adalah ...
                         efektif adalah …                                 A.   Atas kehadirannya, kami mengucapkan

                         A.   mengubah kata berkenan menjadi kata             terima kasih yang banyak.
                              mau                                         B.  Atas kehadiran Bapak/Ibu, kami meng–
                         B.   mengubah kata berkenan menjadi kata             ucapkan terima kasih.
                              bersedia                                    C.   Atas kerawuhannya, kami mengucapkan
                         C.   mengubah kata berkenan menjadi kata             terima kasih.

                              dipersilakan                                D.  Atas kesediannya Bapak dan Ibu, kami
                         D.  mengubah kata berkenan menjadi kata              mengucapkan terima kasih.
                              diperintahkan






                     8.  Melengkapi Kalimat Dengan Kata yang Sesuai
                                                       pustaka-indo.blogspot.com
                         Unsur kalimat adalah kata, frasa, dan juga klausa. Jika dirangkai, ketiganya akan membentuk satu

                     kalimat utuh. Namunkita seringkali melakukan kesalahan dalam membuat kalimat, salah satunya adalah
                     kesalahan dalam memilih atau menentukan kata yang tepat. Hal ini terjadi karena penulis kurang paham
                     terhadap makna kata. Untuk menghindari kesalahan dalam memilih kata, penulis harus memastikan
                     makna kata, yakni dengan mencari makna kata melalui kamus. Selain itu, beberapa kata dalam bahasa

                     Indonesia memiliki makna yang hampir sama , tetapi tidak bisa saling menggantikan.



                         Contoh:
                         Ungkapan tinggi hati, besar mulut, dan besar kepala bermakna hampir sama, yakni sombong atau
                         angkuh. Akan tetapi, ketiga ungkapan tersebut tidak bisa saling menggantikan. Ungkapan tinggi
                         hati  mencerminkan karakter seseorang. Ungkapan besar mulut  digunakan untuk menjatuhkan
                         “lawan”  secara psikologis (sesumbar). Ungkapan besar kepala  mencerminkan seseorang yang

                         angkuh sesaat (karena sanjungan atau pujian). Demikian pula dengan kata bentukan (kata
                         turunan). Banyak pemakai bahasa yang kurang paham dengan makna kata setelah sebuah kata
                         mendapatkan imbuhan. Sebagai h, kata bawah setelah mendapatkan imbuhan me-i (membawahi)
                         atau me-kan (membawahkan), makna kedua kata tersebut menjadi jauh berbeda. Kata membawahi
                         bermakna berada di (bawah), sedangkan kata membawahkan bermakna menjadikan (bawah).
                         Ketidakpahaman pemakai bahwa terhadap makna kata, baik itu kata dasar, kata bentukan, maupun
                         ungkapan, membuat pemakai bahasa melakukan kesalahan meskipun tanpa disengaja.






                                                                 23
   26   27   28   29   30   31   32   33   34   35   36