Page 231 - Pendidikan-Agama-Islam-dan-Budi-Pekerti-Kelas-9
P. 231
merayu Thawus dan menawarkan diri untuk berkencan dengannya. Dengan
ramah Thawus menanggapi pembicaraannya. Kemudian Thawus berkata
kepada wanita itu agar datang kembali ke rumahnya esok hari.
Pada keesokan harinya wanita cantik itu
datang ke rumah Thawus dengan bertabur
harapan dan keindahan. Sesampai di
rumahnya, wanita itu mendapati Thawus
sedang menantikan kedatangannya. Thawus
kemudian mengajaknya berjalan-jalan ke luar
rumah. Wanita itu pun mengikuti ajakan
Thawus. Setelah lama berjalan-jalan dan
bercakap-cakap tiba-tiba wanita itu menyadari
Gambar 10.16.
Sumber: www.republikapenerbit. bahwa ia sudah ada di dalam Masjidil Haram, di
com depan Ka’bah.
Wanita itu sangat heran dan membuka matanya lebar-lebar. Dilihatnya
orang-orang sedang khusyuk beribadah. Ia kemudian menjadi bertambah
terkejut ketika Thawus berkata kepadanya, “Ayo lepaskanlah pakaianmu
dan kita berkencan.” Dengan sangat kaget wanita itu menjawab, “Apa? Kita
akan berkencan di sini, Thawus. Kita akan malu
dilihat banyak orang. Bukankah lebih baik kita
cari tempat yang sepi?”
Thawus menjawab, “Tahukah kamu
bahwa di tempat yang ramai maupun yang
sepi, Allah Swt. tetap melihatnya?” Kata-kata
Thawus membuat wanita itu terdiam. Tak lama
kemudian wanita itu menangis dan bersujud
kepada Allah di depan Ka’bah. Ia bertaubat
atas kemaksiatan yang selama ini telah Gambar 10.17.
dilakukannya. Sumber: 3.bp.blogspot.com
Sumber: Teladan Humor Su!stik
Aktivitas Siswa 11:
a. Membaca kisah teladan di atas.
b. Berdiskusi dan bekerja sama untuk menceritakan kembali secara
langsung atau disajikan dengan bentuk sosiodrama.
c. Menyimpulkan dan menyampaikan pelajaran yang dapat dipetik dari
kisah tersebut.
Buku Siswa Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 223