Page 39 - Pendidikan-Agama-Islam-dan-Budi-Pekerti-Kelas-9
P. 39

Ciri lain dari orang yang optimis adalah melihat segala sesuatu sebagai
                                sebuah kesempatan, peluang, dan kemungkinan. Sebaliknya orang yang
                                pesimis melihat segala sesuatu sebagai kegagalan dan ketidakmungkinan.
                                Dalam situasi yang sulit orang yang optimis akan selalu bilang, “Meskipun
                                sulit,  namun  masih  ada  kesempatan  untuk  berhasil.”  Sebaliknya,  dalam
                                situasi yang mudah orang yang pesimis masih mengatakan, “Sebenarnya
                                itu  hal  yang  mudah  bagiku,  namun  aku  khawatir  kalau  nantinya  akan
                                gagal.”

                                   Orang yang optimis biasanya ditandai dengan wajah yang berseri-seri
                                dan mudah untuk tersenyum. Sebaliknya orang yang pesimis biasanya
                                sering cemberut dan terlihat murung. Sekarang kita dapat memilih, mau
                                menjadi orang yang optimis atau pesimis ?
                                   Berikut ini adalah sebuah kisah tentang dua orang pegawai pemasaran
                                dari dua perusahaan sepatu terkenal yang dikirim ke daerah pedalaman.
                                Salah  satu  di  antara  mereka  memiliki  sifat  optimis,  dan  yang  satu  lagi
                                memiliki sifat pesimis. Bacalah dengan cermat kisah berikut ini:



                                                Kisah Dua Orang Sales Sepatu
                               Dua  perusahaan  sepatu  ternama  mengirimkan  petugas  pemasaran
                            ke  sebuah  daerah  pedalaman  untuk  mengembangkan  produknya.  Dua
                            perusahaan  tersebut  mengirim  masing-masing  satu  orang  petugas
                            pemasaran. Setibanya di sana, dua orang petugas ini tercengang karena
                            penduduk asli pedalaman tersebut tidak ada yang memakai sepatu. Mereka
                            sudah terbiasa pergi ke mana-mana tanpa alas kaki.
                               Sales  dari  perusahaan  pertama  langsung  pesimis  dan  menelpon
                            pimpinannya.  “Pak,  saya  mau  segera  pulang  saja.  Percuma  kita  jualan
                            sepatu di sini, pasti tidak akan laku, karena tidak satu orang pun yang mau
                            memakai sepatu.” kata petugas tersebut di ujung telepon.

                               Begitu  juga  petugas  marketing  perusahaan  yang  kedua,  langsung
                            menelepon  kantor  pusatnya,  bedanya  petugas  ini  menelepon  dengan
                            optimis, “Pak, di sini belum ada orang yang memakai sepatu. Jadi, peluang
                            kita sangat besar Pak. Coba bayangkan kalau mereka semua kita pengaruhi
                            agar  mau  memakai  sepatu,  maka  sepatu  kita  akan  laku  keras  Pak.  Kita
                            bahkan bisa mendirikan pabrik sepatu di sini. Pasar dan peluang kita sangat
                            besar.”

                               Akhirnya petugas marketing yang pesimis tadi pulang dengan tangan
                            hampa. Sebaliknya petugas yang optimis tadi membawa hasil gemilang.
                            Bahkan usulannya agar perusahaan mendirikan pabrik di daerah pedalaman
                            itu diwujudkan, dan dia diangkat menjadi kepala cabangnya.
                            Sumber: diolah dari www.kisah-motivasi.com






                                             Buku Siswa Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti  31
   34   35   36   37   38   39   40   41   42   43   44