Page 47 - Pendidikan-Agama-Islam-dan-Budi-Pekerti-Kelas-9
P. 47

dan  memaksa  dirinya  untuk  berteduh
                             di  dalam  sebuah  gua.  Ketika  berada
                             di  dalam  gua  pandangannya  tertuju
                             pada sebuah tetesan air yang menetes
                             sedikit  demi  sedikit  jatuh  melubangi
                             sebuah batu, ia pun terkejut. Beliau  pun
                             berguman dalam hati, sungguh sebuah
                             keajaiban. Bagaimana mungkin batu itu
                             bisa  terlubangi  hanya  dengan  tetesan
                             air.  Ia  terus  mengamati  tetesan  air  itu
                             dan  mengambil  sebuah  kesimpulan
                             bahwa  batu  itu  berlubang  karena    Gambar 2.11.
                                                                    Sumber: Kemdikbud
                             tetesan air yang terus menerus.
                                Dari peristiwa itu, seketika ia tersadar bahwa betapapun kerasnya sesuatu
                             jika ia diasah terus menerus maka ia akan manjadi lunak. Batu yang keras saja
                             bisa terlubangi oleh tetesan air apalagi kepala saya yang tidak menyerupai
                             kerasnya  batu.  Jadi  kepala  saya  pasti  bisa  menyerap  segala  pelajaran  jika
                             dibarengi dengan ketekunan, rajin, dan sabar. Sejak saat itu semangatnya pun
                             kembali tumbuh lalu beliau kembali ke sekolahnya dan menemui gurunya.
                             Beliau menceritakan peristiwa yang baru saja ia alami. Melihat semangatnya
                             yang tinggi, gurunya pun berkenan menerimanya kembali untuk menjadi
                             murid di sekolah itu.
                                Sejak saat itu perubahan pun terjadi  dalam diri Ibnu Hajar. Beliau manjadi
                             murid  yang  tercerdas  dan  melampaui    teman-temannya.  Beliau  akhirnya
                             menjadi ulama besar dan sangat terkenal sampai sekarang.  Bahkan beliau
                             memiliki banyak karya berupa kitab-kitab yang terkenal sampai sekarang.
                                (Sumber: Biogra! Ulama Salaf)



                                n
                                  g
                                         a
                               a
                                     u
                                       man
                                         a
                                  g
                                  g
                                    ku
                          . F
                         F.  Rangkuman
                             R
                             Rangkumanangkuman
                             R
                               a
                               a
                               a
                         F. R  angkuma
                             1.  Sifat  optimis  adalah  sifat  orang  yang  memiliki  harapan  positif  dalam
                                menghadapi segala hal atau persoalan.
                             2.  Kebalikan sifat optimis adalah pesimis. Orang yang memiliki sifat pesimis
                                selalu berpandangan negatif dalam menghadapi persoalan.
                             3.  Ikhtiar adalah berusaha bersungguh-sungguh untuk mencapai harapan,
                                keinginan, atau cita-cita.
                             4.  Tawakal artinya berserah diri kepada Allah Swt. atas hasil usaha kita setelah
                                berusaha dan berdoa dengan sungguh-sungguh.
                             5.  Orang yang menyertakan tawakal dalam setiap tindakan dan usahanya
                                akan berdampak positif terhadap kepribadiannya
                                             Buku Siswa Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti  39
   42   43   44   45   46   47   48   49   50   51   52