Page 2 - SKH Palangka Post Edisi 27 Desember 2019
P. 2

OPINI








                JUMAT, 27 DESEMBER 2019                                                                                                                                                              02

                              Natal dan Matinya Geografi









                                                                Penulis: V Nahak Mahasiswa Pascasarjana Teologi Kitab Suci Universitas Comillas-Madrid, Spanyol

                       DITORIAL Media Indonesia tentang Natal cukup                                                                                                              pulau-pulau kita. Koneksi vir-
                       optimistis. Hal ini  didukung data Kementerian                                                                                                            tual keindonesiaan ini sebetul-
                                                                                                                                                                                 nya modal untuk membangun
                       Agama soal indeks kerukunan umat beragama                                                                                                                 solidaritas seluas globe.
               Edi Indonesia yang menunjuk tren positif (Media                                                                                                                    Nada  optimistis  yang  dise-
                Indonesia, Senin, 23/12). Namun, Natal menjadi lebih                                                                                                             barluaskan ke publik ini sejalan
                bermakna kalau modal toleransi ini menjadi batu loncat-                                                                                                          dengan tema Natal 2019, Hidu-
                                                                                                                                                                                 plah sebagai sahabat bagi semua
                an untuk solidaritas lintas batas.                                                                                                                               orang. Tema ini sesungguhnya
                                                                                                                                                                                 memancarkan spirit inklusif
                 Natal tahun ini dirayakan di   dan macam-macam regulasi yang                                                                                                    yang sudah direfl eksikan secara
                tengah berita tentang persekusi   justru membelenggu manusia.                                                                                                    amat serius sejak abad pertama
                umat Islam Uighur di Tiongkok.   Secara gamblang narasi kelahi-                                                                                                  kekristenan (John Meier, 1991).
                Peristiwa kekerasan bermotif   ran Yesus ialah protes terhadap                                                                                                    Ide lintas batas dalam narasi
                agama seperti ini menggugat   kekerasan pemerintah atas warga                                                                                                    Injil berlimpah ruah. Beberapa
                cara kita menghayati Natal seb-  sipil. Injil Matius mengisahkan                                                                                                 yang paling menonjol, misalnya,
                agai sebuah peristiwa iman. Ti-  kebrutalan Herodes yang mem-                                                                                                    dialog Yesus dengan perempuan
                dak cukup meromantisasi pend-  bantai bayi-bayi di Betlehem.                                                                                                     asing dan beragama lain dari
                eritaan kita sendiri dan menutup   Lolosnya Yosef-Maria dan bayi                                                                                                 Siro Fenisia, kisah orang Samaria
                mata terhadap realitas kekerasan   mereka dari tirani Herodes ialah                                                                                              yang baik hati atau pujian Yesus
                yang terjadi di sekitar kita.  negasi terhadap kekuasaan.                                                                                                        kepada perwira Romawi yang
                 Model pengahayatan iman    Mustahil ada yang benar-                                                                                                             menurut Yesus imannya di atas
                yang berkutat dengan pend-  benar mutlak berkuasa. Oposisi                                                                                                       rata-rata orang Israel zaman itu.
                eritaan sendiri dan alpa digugat   antara sang raja yang disokong                                                                                                 Natal menghubungkan kita
                penderitaan orang lain bagi teo-  infrastruktur militer dan seorang                                                                                              dengan jejak kekerasan yang
                log Jerman JB Metz  ialah tanda   bayi di kandang hewan ialah                                                                                              Ilustrasi  menindas dan membelenggu
                dari privatisasi iman. Artinya,   sinis yang sempurna terhadap                                                                                                   kebebasan manusia pada satu
                horizon penghayatan iman di-  kekuasaan.             gut pajak.                 horizon baru yang berlandas   tidak sesuai dengan perikema-  begitu lebar untuk memisahkan   sisi dan kerinduan terdalam
                batasi tembok identitas yang   Menariknya, solidaritas di   Demikian juga tiga raja dari   pada bela rasa dengan sesama   nusiaan dan peri keadilan.  manusia.” Kita hidup di sebuah   manusia untuk merenggut kem-
                menghalangi mata untuk melihat   sekitar kandang Betlehem, tem-  timur (Matius 2) ialah wakil dari   warga dunia yang menderita.      dunia yang tersambung gawai-  bali hak-haknya yang dirampas
                realitas penderitaan dalam wajah   pat lahir Yesus, bukanlah soli-  komunitas internasional yang   Dikatakan bahwa protes ter-  Matinya geografi   gawai mutakhir. Alvin Toffl  er   pada sisi lain.
                sesama yang lain (Metz , 1994).  daritas yang didasarkan identitas   menyeberang teritorial geograf-  hadap kekerasan yang terjadi   Solidaritas lintas batas ini ial-  menyebut fenomen ini sebagai   Perayaan Natal kali ini juga
                                           yang terekam dalam kartu tanda   isnya dan membelokkan kiblat   pada saudara-saudari muslim   ah sesuatu yang niscaya karena   ‘matinya geografi’-demise of   sebuah solidaritas lintas batas
                Autokritik                 penduduk (KTP).           dari Jerusalem kepada sebuah   Uighur di Tiongkok juga pro-  kita terhubung dalam jejaring   geography (Toffl  er, 1970).  dengan saudara-saudari mus-
                 Natal tampil sebagai gugatan   Para gembala miskin yang   kandang hewan atas nama soli-  tes semua orang Kristen yang   tanpa batas.  Angela Merkel   Natal ialah momentum vital   lim yang hak dan kebebasannya
                atas cara kita memeluk agama.   datang ke kandang ialah warga ke-  daritas dengan kemanusiaan.  merayakan Natal.  dalam pidato peringatan tiga   untuk memugar memori kolektif   untuk beribadah dirampas.
                Spirit dasar perayaan Natal   las bawah dalam piramida sosial.  Dengan demikian, Natal ti-  Imperatif Natal diringkas den-  dekade peristiwa runtuhnya   kita sebagai warga dunia. Seb-  Sejalan dengan itu, Natal me-
                tercetus dari refl eksi kritis ter-  Mereka tidak dipedulikan   dak lain ialah sebuah ajakan   gan tepat dalam preambul UUD   tembok Berlin pada 9 November   agai orang Indonesia, kita terlatih   nagih dari negara opsi dan ke-
                hadap tipe agama yang terlalu   dalam sensus Kaisar (Lukas 2)   untuk melampaui sikap eksklu-  45: Kekerasan dalam bentuk apa   lalu mengatakan, “Tidak ada   berimajinasi sebagai satu bangsa   berpihakan yang jelas terhadap
                berkutat dengan berbagai ritual   yang targetnya untuk memun-  sif dan menukarnya dengan   pun harus dihapuskan karena   tembok yang begitu panjang dan   di tengah keterpisahan gugusan   kemanusiaan.

                                  Kaleidoskop Politik 2019 dan Potret 2020






                                                                 Penulis: Adi Prayitno Dosen Ilmu Politik FISIP UIN Jakarta, Direktur Eksekutif Parameter Politik


                 WAKTU berlari begitu cepat.   Evaluasi politik      yang digunakan tak berbasis ra-  sama dengan sejumlah presiden   harus dibuktikan dengan meng-  perlu ragu mengambil keputu-  Presiden Republik Indonesia
                Tanpa terasa bangsa ini mema-  Sepanjang 2019 diklaim seb-  sionalitas, tapi sentimen agama   sebelumnya yang  membawa   ganti  pembantunya  yang  tak   san tegas pada siapa pun. Saat-  dengan otoritas penuh, bukan
                suki penghujung tahun politik   agai tahun politik paling brutal.   yang mengaduk perasaan keber-  kelurga  inti  dalam  lingkaran   optimal bekerja. Jokowi tak   nya bagi Jokowi tampil sebagai   lagi petugas parpol.
                yang cukup melelahkan. Ragam   Fragmentasi politik terjadi be-  agamaan. Implikasinya mudah   politik  kekuasaan,  termasuk
                peristiwa politik telah menjadi   gitu tajam efek tanding ulang   ditebak. Pilpres dirasa perang   putri Wapres Ma’ruf Amin, Siti
                monumen historis yang akan   Jokowi dan Prabowo. Dunia   agama berebut masuk surga.  Nur Azizah, yang ingin maju di
                diabadikan khalayak ramai.   seakan berhenti berputar.   Ketiga, ironi oposisi berkoal-  Tangerang Selatan, Banten.
                Tahun segera berganti. Perlu   Semua sorot mata menjadi saksi   isi  dengan  penguasa.  Tanpa   Pernyataan Mendagri Tito
                kesiapan matang menghadapi   betapa kerasnya pilpres yang   tedeng aling-aling, Gerin-  Karnavian soal evaluasi pilkada
                situasi ekonomi-politik tak   dibumbui dengan mengerasnya   dra sebagai simbol oposisi   titik sentrumnya bermuara
                menentu. Karenanya, perlu re-  politik identitas. Pilpres rasa   merapat ke Jokowi. Dalihnya   pada mahalnya ongkos politik
                fleksi serius sebagai titik balik   perang agama. Narasi poli-  atas nama rekonsiliasi dan   yang dikeluarkan kandidat.
                membangun batu bata fondasi   tiknya surga dan neraka.  persatuan nasional. Padahal,   Pilkada memang menguras
                kehidupan kebangsaan  yang   Tak berlebihan jika pilpres kali   praktiknya jelas ingin ikut   pundi-pundi uang. Efeknya,
                jauh lebih berkualitas.    ini dinobatkan sebagai hajatan   serta menikmati indahnya kue   yang ditonjolkan bukan kuali-
                 Kaleidoskop politik sepan-  demokrasi elektoral paling   kekuasaan. Politik sesimpel   tas, tapi ‘isi tas’. Pilkada bukan
                jang 2019 memotret satu fenom-  menegangkan sekaligus bahan   itu saja. Tak perlu membangun   lagi momen mencari pemimpin
                ena yang getir, paradoks, dan   refl eksi menatap Indonesia ke   wacana normatif jika seka-  jempolan, melainkan juga ajang
                antiklimaks. Getir karena kom-  depan. Pertama, pilpres harus   dar mengincar posisi menteri.  pamer kekuatan logistik.
                petisi politik terjadi begitu   dimaknai suksesi politik biasa   Toh, publik cerdas secara telan-  Di sinilah pentingnya politik
                ekstrem. Rakyat terbelah dua,   saja. Esensinya merebut kekua-  jang menilai dinamika politik   tanpa mahar untuk menyaring
                cebong dan kampret.        saan, bukan jalan masuk surga.  yang ada. Mengabdi negara   pemimpin berkualitas. Ironis-
                 Realitas politik juga parad-  Karenanya, diskursus yang   tak harus jadi menteri. Pilihan   nya, kondisi semacam ini berke-
                oks karena terjadi perkongsian   ditawarkan  berbasis  rasion-  oposisi juga terhormat.  lindan dengan potret perilaku
                antarpihak yang selama ini   alitas, misalnya, mengurangi   Pada titik nadir inilah, an-  pemilih yang mata duitan, me-
                bertikai dengan narasi politik   kemiskinan, membuka lapan-  tusiasme publik pada politik   milih pemimpin karena uang.
                saling  menjatuhkan.  Politik   gan pekerjaan, dan seterusnya.   berangsur menurun drastis.   Sementara itu, politik identitas
                elektoral antiklimaks berakhir   Bukan narasi kafir-mengafirkan   Untuk apa pemilu jika cebong   akan terus menjadi gorengan
                ‘bahagia’ (happy ending) den-  yang justru membuat suasana   dan kampret akhirnya me-  isu lezat mendulang dukungan.
                gan politik akomodatif yang   politik makin tak kondusif.  nyatu. Untuk apa kompetisi   Menggeliatnya Islam politik
                begitu longgar.             Ilmuan politik kenamaan   jika yang kalah menjadi bagian   menjadi penanda agama tetap
                 Ibarat drama kolosal, politik   Harold D Lasswell tegas mer-  pemenang.  Untuk  apa  narasi   menjadi komoditas menggiur-
                elektoral layaknya pertunju-  eduksi politik sebatas merebut   politik mengafirkan jika semua   kan. Narasinya cukup sederha-
                kan yang ingin menampilkan   kekuasaan (how to  get  the   akhirnya melebur dalam kolam   na, menggiring pemilih untuk
                dua wajah sekaligus. Satu sisi   power).  Politik  hanya  bicara   koalisi bersama. Politik antikli-  memilih calon pemimpin yang
                dramatis karena narasi isu-  tentang siapa mendapatkan   maks sebatas bagi-bagi kekua-  seiman, didukung ulama, dan
                nya destruktif yang bisa mem-  apa, kapan, dan bagaimana.   saan. Menyebalkan memang.  menuding kandidat lain sebagai
                bunuh karekter politik lawan.   Semua instrumen bisa dika-                      pihak sesat antiagama. Meski
                Sementara itu, isu primordial   pilitasi demi mendapatkan   Potret politik 2020  tak sekuat Pilpres 2019, tapi isu
                agama menjadi senjata utama   kekuasaan dengan cara apa pun   Tahun depan tetap menjadi   agama dalam Pilkada Serentak
                yang dibawa ke panggung per-  sebab khitah dasar politik ialah   tahun  politik.  Semua  parpol   2020 sangat mungkin dimain-
                tunjukan. Namun, pada saat   merebut kekuasaan.      terlihat mempersiapkan diri   kan pihak yang miskin gagasan.
                bersamaan  alur  cerita  drama   Kedua, pembelahan politik   memanaskan mesin politik me-  Di luar itu, wajah lain politik
                politiknya didesain win-win   yang sangat ekstrem. Cukup   nyongsong pilkada serentak di   2020 sepertinya akan diwarnai
                solution atas nama persatuan   sudah  pilpres  mengakibatkan   270  daerah.  Geliat  politiknya   isu  perombakan  (reshuffle)
                politik.                   rasa kohesivitas sosial anak   mulai terdeteksi meski pendaf-  kabinet. Postur kabinet Indone-
                 Pemilu tak lagi menjadi me-  bangsa tercerai berai, sinis, dan   taran kandidat masih lama, tapi   sia Maju kali ini sangat pelangi
                dium rewards and punishment   saling menghina. Diksi cebong   konsolidasi agresif dilakukan.   karena kecenderungan politik
                bagi kontestan. Pemenang se-  dan kampret menegaskan itu   Begitu pun para kandidat sedang   akomodatif. Kabinet ideal yang
                harusnya menjadi penguasa,   semua. Nadanya pejoratif dan   berjibaku berebut dukungan par-  diinginkan Jokowi tersandera
                memproteksi semua kanal    merendahkan derajat kemanu-  pol sebagai tiket maju pilkada.  oleh kompromi politik, bahkan
                kekuasaan politik agar tak   siaan. Klaim paling benar serta   Setidaknya ada tiga isu kru-  terhadap rival utamanya. Reali-
                meluber ke pihak tak berkerin-  menuding pihak  lawan layak   sial yang akan mencuat dalam   tas politik yang kadang sukar
                gat. Sementara itu, pihak yang   diperangi dengan argumen   pilkada  serentak  2020,  yakni   dicerna akal sehat.
                kalah  mesti dipaksa  di  luar   agama yang menyesatkan.  dinasti politik, fenomena poli-  Reshuffle perlu dilakukan
                kekuasaan.                  Elite ialah aktor kunci yang   tik uang, dan politik identitas.   demi memaksimalkan kinerja
                 Itulah sejatinya  kompetisi.   harus bertanggung jawab atas   Hasrat putra sulung Jokowi,   sebab periode kedua ialah per-
                Bukan malah dirangkul atas   pembelahan yang terjadi. Narasi   Gibran Rakabuming, dan sang   taruhan sesungguhnya apakah
                nama politik gotong royong.   politik yang dibangun provo-  menantu, Bobby Nasution, maju   Jokowi bisa meninggalkan leg-
                Rekonsiliasi tak mesti dengan   katif, adu domba, hoaks, dan   pilkada menjadi pelecut wacana   acy yang baik atau sebaliknya.
                bagi-bagi kekuasaan.       cenderung fitnah. Sentimen   politik dinasti. Jokowi dinilai   Politik tanpa beban Jokowi




                   P                                                                         Redaktur Pelaksana : Agustinus Djatta, Redaktur : M Jaini, Rickover Lantera, Seventin Gustapatmi, Rangga Andika, Assisten Redaktur : Osten Siallagan. Reporter
                   PALANGKA     POSTALANGKA     POST
                                                                                             di Palangka Raya : Wahyudi Hendra, M Habibi, Ferry Santoso, Arianata, Dewi Kencana Wati, Bella Romadhani, Adik Sigit Permana, M Ridwan Noor.
                                                                                             Koresponden, Nanga Bulik : Heriyadi, Sukamara : Fahriansyah, Sampit : HM Baderi (Ka Biro), Sumiati, Na  ri, Kuala Pembuang : Untung Wahyudi, Fredy
                                                                                             Mansyur Huda, Kasongan : Khairul Saleh, Kuala Kurun : Anthoneal, Pulang Pisau : Asprianta, Muara Teweh : Agus Siddik, Puruk Cahu : Trisno, Buntok : Shinta,
                   Alamat        : Jalan G Obos Nomor 30 kav 1-2 Palangka Raya               Tamiang Layang : - , Kuala Kapuas : Bhakti Lapro Giadi, Sri Hayati, Pangkalan Bun : -
                   Penerbit      : PT Media Palangka Pambelum
                   Terbit Pertama   : 15 November 2001                                       Manager Produksi : Junaidi E  endi, Operator Cetak : Ari Hartanto, Yunus Y Ikat, Kodrat P Aji, Tunes, Montas : -, Pra Cetak : Agung Priantoko, Ridwan Ismail,
                   SK Menteri Kehakiman dan HAM RI Nomor C-15977HT/01.01 tanggal 24 Desember 2001  Andriansyah, Gabriella Ois Meysiana.
                                                                                             Manager Keuangan & Akuntansi : -, Kabag Keuangan : -, Koordinator Sales & Marketing : Windraty Embang, Marketing Iklan Jakarta : Maya. Rahmad
                   Dewan Redaksi                : Ediya Moralia, M Harris Sadikin, Pariyanto  (08514680512), Account Executive : Meilisa Bela, Bagian Umum : Sigit Yadie Cahyo, HRD :-.
                   Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab  : M Harris Sadikin
                   Pemimpin Perusahaan          : Revy Apriani                               Agen : Palangka Raya : Fathir Agency (0536-322203), Anang Sukri Agency (081329051738), Kumala Agency (082156411182), Pangkalan Bun : Agency Ijai
                   Kabag Litbang                : Hairil Supriadi                            (08125092246, Pagatan : Agency Syahrian (082153037502).
                   Ombudsman                    : -                                          Percetakan    : PT Media Palangka Pambelum
                                                                                             Alamat        : Jalan G Obos Nomor 30 kav 1-2 Palangka Raya (Isi Diluar Tanggung Jawab Percetakan)
   1   2   3   4   5   6   7