Page 2 - SKH Palangka Post Edisi 20 Agustus 2019
P. 2
OPINI
SELASA, 20 AGUSTUS 2019 02
Mewujudkan Indonesia Maju
di Tengah Tantangan Global (2)
Penulis: Surya Dharma Paloh (Ketua Umum Partai NasDem)
Indonesia Kini (Era Reformasi): Peluang Kema- tan demografis yang handal berpotensi melahirkan kemiski- dari pengaruh globalisasi. Baik balisasi. Tantangan-tantangan hebat untuk mengakhiri dan/
juan dan Tantangan Yang Dihadapi karena jumlah penduduk ter- nan dan pengangguran. Ada pengaruh positif maupun pen- itu, terutama yang muncul dari bahkan bisa melenyapkan ber-
bagai potensi tantangan serius
garuh negatif.
tantangan pragmatisme politik
pengaruh buruk globalisasi,
besar keempat di dunia; negara
Mencermati proses perjalanan kehidupan sosial yang memiliki banyak sekali di sana yang berpotensi melahir- Sebagai bangsa, kitapun tidak tidak mungkin kita tolak atau yang menghambat gerakan kita
kebangsaan kita selama ini, kita mesti secara panorama alam indah dan di- kan permusuhan, pertikaian dan bisa menolak atau menghindari kita hindari. Yang bisa kita dalam usaha memajukan bangsa
perpecahan karena penggunaan
kagumi dunia merata hampir di
lakukan hanyalah menyiap-
diri dari globalisasi ini. Sehingga
dan negara ini, maka Indonesia
jujur mengakui, bahwasannya Indonesia kita semua provinsi-kabupaten-kota; dan penyebaran informasi palsu segala dampak dan pengaruh kan diri sebaik mungkin untuk di masa depan akan menjadi
hari ini, dalam beberapa sektor, tentu masih jauh negara dengan keragaman etnik atau hoax serta ujaran kebencian buruknya patut kita sadari agar menghadapi dan menyiasatinya bangsa dan negara yang maju
tertinggal dibandingkan negara lain di dunia, ter- dan budaya menakjubkan; dan secara masif. segera dapat melakukan lang- secara arif dan bijaksana, dan dan hebat.
sebagainya. Yang juga tak kalah
Demikian sebaliknya, jika
Ada tantangan desain kuri-
kah antisipatif menghadapinya.
turut serta memainkan peran
masuk juga negara-negara tetangga kita, seperti hebatnya lagi, bahwa Indonesia kulum dan sistem pendidikan Sebab, meskipun di satu sisi dalam setiap tantangan dan hari ini saja kita sebagai bangsa
Singapore, Malaysia, Filipina, Thailand, Jepang, adalah negara besar dengan yang kurang tepat sehingga tentu saja membawa manfaat peluang yang tersedia di dalam tidak bisa melakukan hal besar
dan yang lainnya. Kita mengalami ketertinggalan letak geografis sangat strategis berpotensi melahirkan output dan keuntungan secara signifi- pergaulan global. Pilihan lain yang hebat untuk mengakhiri
sumber daya manusia bermutu
tidak tersedia di sana.
kan bagi perkembangan kema-
bagi lalu lintas ekonomi dan
dan/bahkan bisa melenyapkan
pembangunan di bidang infrastruktur, energi, pan- perdagangan dunia. rendah, yang pada akhirnya juan, namun di sisi yang lain, Dengan tantangan-tantangan berbagai potensi tantangan
Itu semua membawa kita
gan dan beberapa sektor lainnya seperti pendidi- kepada sebuah harapan dan tidak mampu menghasilkan globalisasi juga turut membawa yang kita bahas di atas, kini kita serius yang selama ini meng-
bertanya bagaimana dengan
pengaruh buruk yang dapat
produk-produk unggulan na-
hambat gerakan kita sebagai
kan dan kesehatan, sehingga terjadi kemerosotan rasa optimisme sebagai bangsa. sional berdaya saing tinggi menghambat perkembangan ke- Indonesia di masa depan yang bangsa dalam usaha mema-
ekonomi, buruknya fasilitas dan layanan pendidi- Memang mesti ada optimisme di ke depan berhadapan dengan majuan suatu bangsa, terutama kita impikan? Masihkah tan- jukan bangsa dan negara ini,
produk-produk barang dan
dalam diri kita masing-masing
maka akan terjadi tiga ke-
tangan-tantangan sebagaimana
bangsa yang tidak memiliki
kan dan kesehatan. yang terus menerus kita tum- jasa yang dihasikan bangsa dan keunggulan untuk bersaing den- kita hadapi kini terjadi di masa mungkinan berikut. Pertama,
buhkan, kita pupuk, dan kita negara lain. Ada pula tantan- gan bangsa-bangsa lain secara depan? Jika ya, bagaimana skala Indonesia di masa depan akan
Demikian juga dengan sum- dalam menggapai mimpi akan gelorakan, sehingga mampu gan berupa dekadensi moral baik di arena pasar bebas. tantangannya, makin ringan menjadi bangsa dan negara
ber daya manusia, kualitas sum- kesejahteraan hidup. membangkitkan harapan bagi dalam praktik penyelengga- Manfaat dan keuntungan ataukah justru semakin berat? stagnan, yang artinya sama saja
ber daya manusia bangsa kita Di sisi yang lain, korupsi kita semua sebagai bangsa, raan negara yang berpotensi yang dapat dirasakan dari la- Jika tantangan semakin berat, seperti kondisi hari ini, tidak
masih jauh kalah dari bangsa dan berbagai praktik kejahatan bahwa negeri ini pasti akan melahirkan berbagai praktik hirnya zaman baru yang disebut lalu, bagaimana dengan masa mengalami kemajuan apa-apa.
lain. Indeks SDM kita menun- serius lainnya yang merugikan terus bergerak maju sepanjang penyelewengan kekuasaan globalisasi ini, antara lain adalah depan Indonesia yang kita im- Kedua, Indonesia di masa de-
jukkan bahwa di wilayah Asia keuangan dan perekonomian kita mau berusaha dan mampu dan wewenang, sehingga me- hadirnya digitalisasi sistem pikan? Masihkah kita berharap pan akan mengalami kemajuan
saja, kita masih jauh berada di negara serta membawa im- memberikan kontribusi positip munculkan praktik-praktik dalam dunia kerja, termasuk dan optimis akan hadirnya yang luar biasa sehingga bisa
bawah Malysia dan Vietnam. plikasi terhadap kemiskinan bagi kemajuan pembangunan korupsi, yang pada gilirannya di dalamnya adalah percepatan Indonesia sebagai negara maju menjadi negara maju yang hebat.
Apalagi Singapura, Thailand, dan kerusakan ekonomi bangsa bangsa ini ke depan. bisa melemahkan sendi-sendi sistem komunikasi dan aliran yang hebat? Mari kita lihat Ketiga, Indonesia di masa de-
dan Jepang, kita masih sangat ini, terus saja berlangsung dan Meskipun demikian hebat- kehidupan berbangsa dan ber- informasi. Sehingga memung- Indonesia kita di masa depan. pan akan menjadi negara yang
ketinggalan. Kita hanya ung- cenderung semakin ‘parah’. nya potensi sejumlah prasyarat negara, terutama sendi-sendi kinkan terjadinya peningkatan Seperti apakah? luluh lantak, bahkan mungkin
gul dari Laos, Kamboja, dan Berbagai praktik manipulasi dan menjadi negara maju yang he- perekonomian negara. produktifitas. Karena segala tertercabik-cabik atau terpecah
Myanmar. pencurian sumber alam negeri bat yang kita miliki, namun Yang tidak kalah ekstremnya sesuatunya menjadi jauh lebih Indonesia di Masa Depan berkeping-keping, sebab, kom-
Dalam peringkat Global Talent ini pun masih marak terjadi. optimisme dan harapan besar lagi, adalah adanya tantangan cepat, lebih efisien, dan efektif. Bertitik tolak dari referensi pleksitas permasalahan bangsa
Competitiveness Index (GTCI) Mirisnya lagi, berbagai praktik akan tetap sebatas mimpi dan ideologis yang menyimpang, Namun, di sisi lain, kemajuan pembahasan di atas, maka ses- di tengah kompetisi global dan
2018 yang bertema keberaga- ‘bejat’ dan tidak manusiawi ini, angan-angan, apabila dia ber- serta tawaran-tawaran ideologi teknologi komunikasi dan infor- ungguhnya tidaklah sulit untuk tantangan yang dihadapi bangsa
man untuk meningkatkan daya justru terjadi di tengah jeritan henti hanya pada optimisme dan baru untuk mengganti ideologi masi tersebut dapat disalahgu- kita temukan jawaban atas ber- ini di masa depan pasti akan
saing, Indonesia juga berada di rakyat yang terimpit kesusahan harapan itu sendiri. Optimisme bangsa ini dan melahirkan ra- nakan oleh organisasi teror yang bagai pertanyaan yang dikemu- semakin bertambah, dan bangsa
peringkat sangat rendah, yakni hidup menggema di setiap pe- dan harapan harus berubah wu- dikalisme serta sikap intoleran ingin membangun kekuatan ger- kakan di atas tadi. Apakah ke ini akan semakin mengalami
berada di urutan ke -77 dari total losok negeri. jud dari mimpi dan angan-angan pada sebahagian anak negeri akan radikalisme transnasional depan kita mampu mewujudkan kesulitan untuk mengatasinya.
119 negara di dunia. Itulah tantangan kita sebagai menjadi kenyataan. ini, yang pada akhirnya me- berbasis penyimpangan paham dan merealisasikan mimpi dan Oleh karena itu, sebagai bang-
Di bidang infrastruktur, bangsa. Tantangan yang hari ini Agar berubah wujud, opti- munculkan berbagai peristiwa keagamaan untuk mempercepat cita-cita besar menghadirkan sa, kita mesti terus menerus
meskipun fakta memperlihat- kita hadapi, akan terus terjadi misme dan harapan haruslah dan praktik teror, kekerasan, dan memperluas penyebaran Indonesia sebagai negara maju menyadari secara sungguh-
kan adanya kemajuan yang ke depan, bahkan bisa semakin juga disertai dengan perjuangan intimidasi dan persekusi ber- aneka ragam paham dan aliran yang hebat atau tidak, tentu sungguh dan saling mengin-
signifikan dalam beberapa tahun banyak dengan kompleksitas dan usaha serta kerja keras dan daya rusak sangat dahsyat bagi keagamaan yang menyimpang akan sangat tergantung dari gatkan, bahwa saat bangsa dan
terakhir, namun semua yang semakin rumit, sehingga akan pengorbanan tinggi yang tulus kehancuran bangsa ini. tersebut ke seantero jagat, terma- sejauh mana kita sebagai bangsa negara ini ingin berlari cepat
kita raih belum cukup mema- semakin berat untuk kita hadapi dan konsisten. Sebab, hanya Fenomena yang terjadi dalam suk ke Indonesia, yang akhirnya mampu mengakhiri dan me- melepaskan diri dari belenggu
dai, karena kita jauh tertinggal dan kita atasi. Dan jika kita len- melalui perjuangan dan usaha kehidupan kita sebagai bangsa memudahkan organisasi teror lenyapkan seluruh tantangan ketertinggalan untuk meraih ke-
bahkan dari tetangga kita sendiri gah dan terus biarkan tantangan serta kerja keras yang sung- beberapa tahun belakangan ini tersebut menjalankan misinya dan potensi tantangan yang majuan yang hebat, negara dan
seperti Singapura dan Malaysia. yang mengancam bangsa ini, guh-sungguh dan pengorbanan memperlihatkan itu semua. di Indonesia. dihadapi bangsa dan negara bangsa lain juga berlari, bahkan
Mirisnya, Indonesia juga jauh bukan tidak mungkin, sejarah tinggi yang tulus dan konsisten Terutama terkait tantangan Globalisasi juga dapat kita saat ini. Sebab kondisi ke- mungkin berlari lebih cepat dari
tertinggal dari China. Padahal, kelam bangsa ini akan segera yang kita lakukan dan berikan ideologis dan pragmatisme memengaruhi pola perilaku bangsaan kita di masa depan kita. Nah, kalau kita ingin ber-
China belajar dari Indonesia un- kita catat, di mana kita akan ke- kepada bangsa dan negara ini, politik, nuansa ancaman per- serta cara berpikir anak bangsa akan sangat ditentukan oleh apa lari, namun sejumlah tantangan
tuk pembangunan infrastruktur. hilangan Indonesia yang dahulu maka seluruh cita-cita, mimpi, pecahan bangsa sangat terasa dalam memandang kehidupan yang kita lakukan dan kerjakan yang kini menghambat tidak
Selama 40 tahun, Indonesia leluhur kita bangun melalui optimisme, harapan dan angan- dan nyaris terjadi perpecahan bermasyarakat, berbangsa dan hari ini bagi bangsa dan negara kita selesaikan terlebih dahulu,
hanya membangun sekitar 1.000 perjuangan dan pengorbanan angan akan Indonesia yang maju sungguhan, terutama pada bernegara. Sebab, globalisasi di yang sama kita cintai ini. maka kita tidak mungkin bisa
km jalan tol. Sedangkan China, berat dengan cucuran keringat, dan hebat, dapat terwujud dan kedua momen politik besar di dalamnya juga melekat proses Artinya, jika hari ini kita mam- berlari, apalagi berlari cepat.
yang dulu belajar dari Indonesia, darah dan air mata. Yang ter- terealisasikan. republik ini, yakni di momen transformasi sistem nilai yang pu melakukan hal besar yang (BERSAMBUNG)
justru membangun ratusan ribu sisa, tinggal kenangan sejarah. Di sinilah sesungguhnya ter- pilkada Jakarta 2017 dan mo- tidak akan pernah dapat dibend-
kilometer jalan tol. Tiongkok Menyedihkan. jadi keseimbangan antara hak men pemilihan Presiden dan ung, dan akan terus belanjut
dan Malaysia yang dulu belajar Meskipun demikian, kita juga dan kewajiban. Sebagai bangsa, Wakil Presiden RI 2019 yang sejalan dengan kemajuan ilmu
dari Indonesia saat Jagorawi tidak boleh pungkiri, bahwasan- kita tentu berhak memiliki opti- baru saja bangsa ini lewati. pengetahuan dan teknologi.
dibangun, kini, China sudah ber- nya di tengah keterbatasan dan misme dan harapan untuk kita Sekali lagi, sebagai bangsa, kita Pola perilaku yang hingga saat
hasil membangun 280 ribu km kelemahan yang kita miliki dapatkan, yakni sebuah negara patut bersyukur karena kita ini masih ditemukan di negeri
jalan bebas hambatan. Semua ini sebagai bangsa yang membuat bernama Indonesia yang maju masih bisa melewati ancaman ini dan merupakan warisan
supaya kita menyadari dan bisa kita masih tetap berada dalam dan hebat. Sedangkan pada perpecahan itu dengan baik, leluhur negeri ini di antaranya
membandingkan seberapa jauh ketertinggalan, bangsa ini terus sisi yang lain, kita mesti juga meskipun potensinya sangat adalah pola perilaku yang di-
kita tertinggal. bergerak maju dan telah ber- menyertainya dengan kewajiban besar terjadi. rangsang oleh suatu sistem nilai
Jadi, tanpa kita sadari, bahwa hasil juga mambawa sejumlah untuk berjuang keras dan terus Itulah kondisi kebangsaan kita paguyuban atau kekeluargaan
kondisi bangsa kita saat ini kemajuan sangat berarti di ham- berusaha secara sungguh-sung- hari ini yang ternyata masih jauh dan kebersamaan, musyawarah
sesungguhnya mengalami se- pir semua sektor kehidupan. guh menghadirkan kontribusi ketinggalan disertai sejumlah untuk mencapai mufakat, juga
buah kemunduran pesat dari Setidaknya, di sektor ekonomi besar yang hebat pula untuk tantangan permasalahan bangsa nilai gotong royong. Semua ini
era sebelumnya. Bangsa ini misalnya, perkembangan pem- membangun bangsa dan negara sangat serius yang menjadi pe- telah menjadi ciri khas kepriba-
terlalu mudah tergiur menerima bangunan menunjukkan tingkat Indonesia ini dengan baik pula. kerjaan besar kita bersama untuk dian bangsa Indonesia yang
tawaran baru yang dikiranya kemajuan itu. Di sektor pemban- Perjuangan dan usaha serta kita selesaikan hari ini dan ke berakar pada Pancasila dalam
dapat menguntungkan dirinya gunan infrastruktur dan trans- kerja keras yang sungguh-sung- depannya, agar seluruh mimpi proses interaksi sosialnya.
membawa perubahan ke arah portasi, kita mengalami kema- guh dan pengorbanan yang dan cita-cita besar yang menjadi Akan tetapi, seiring semakin
kemajuan. Padahal sebaliknya, juan sangat berarti, terutama 5 tulus dan konsisten untuk me- harapan kita, dapat segera kita derasnya arus globalisasi de-
ke arah kemunduran yang mem- tahun belakangan ini. Demikian majukan bangsa dan negara ini raih. Karena ke depan, bangsa wasa ini, terjadi juga pergeseran
buat dirinya ketinggalan jauh pula di sektor penegakan hukum harus juga dapat dimanifestasi- ini pasti masih akan terus meng- nilai yang tidak menampakkan
di belakang, termasuk tawaran untuk memberantas korupsi, kan dalam seluruh upaya kita hadapi tantangan berikutnya ciri khas kepribadian bangsa
ideologi baru yang sudah usang juga memperlihatkan kemajuan bersama melawan segala bentuk yang dapat menjadi ancaman Indonesia tersebut, karena telah
dan busuk di negeri asalnya. signifikan. usaha pihak manapun yang bagi kelangsungan eksistensi terpengaruh atau terkontami-
Kondisi ketertinggalan bangsa Kita sangat optimistis bahwa berusaha melemahkan sendi- kehidupan bangsa dan negara nasi oleh corak sistem nilai
ini juga terefleksi dalam situasi di suatu saat nanti bangsa ini sendi kehidupan bangsa dan di republik ini, yakni tantangan kebudayaan asing yang tidak
di mana masih terdapat banyak akan mengalami kejayaan dan negara ini, yang mencoba-coba sekaligus ancaman globalisasi. lagi mencerminkan nilai-nilai
anak bangsa di negeri ini yang kegemilangan yang sungguh mengganggu dan mengham- paguyuban atau kekeluargaan
‘terpaksa’ menjalani hidup dan luar biasa, sebab negeri ini me- bat ketenteraman perjalanan Globalisasi dan Tantangan dan kebersamaan, musyawarah
kehidupan dalam kondisi ‘serba miliki prasyarat lengkap sebagai kehidupan kebangsaan kita. Ini Mewujudkan Indonesia Maju untuk mencapai mufakat, dan
kekurangan’, akibat kemiskinan negara maju yang hebat. Hampir adalah bahagian dari tantangan Tantangan lain yang tentu saja nilai gotong royong, namun leb-
ekonomi. Disamping itu, masih tidak bisa diterima akal sehat kita. perlu kita sadari adalah kehadi- ih mengedepankan praktik nilai
banyak pula penduduk dan apabila Indonesia tidak bisa Paradoksal terhadap seluruh ran globalisasi beserta berbagai individualisme dan formalisme,
anak negeri ini yang ‘terpaksa’ menjadi negara maju yang hebat niat dan usaha menjadikan dampak dan pengaruh buruk dan lain sebagainya. Dalam
tidak dapat melanjutkan pen- di dunia ke depan. Indonesia sebagai negara maju yang menyertainya. Globalisasi konteks inilah, globalisasi telah
didikan ke jenjang lebih tinggi, Optimisme ini hadir atas ke- yang hebat di masa depan, di tidak bisa ditolak atau dihindari. menjadi ancaman bagi kelang-
serta tidak mendapatkan akses sadaran yang melihat sejumlah sana memang masih terdapat Dia hadir seiring perkembangan sungan eksistensi kehidupan
terhadap layanan kesehatan fakta bahwa Indonesia adalah sejumlah tantangan yang patut peradaban manusia, serta ke- bermasyarakat, berbangsa dan
yang baik dan memadai aki- sebuah negara besar yang me- kita waspadai dan mesti kita ha- majuan ilmu pengetahuan dan bernegara di republik ini.
bat keterbatasan kemampuan miliki wilayah yang luas dan dapi sebagai bangsa untuk kita teknologi. Hingga kini, belum Itulah berbagai tantangan bagi
ekonomi dan finansial beserta menyimpan kekayaan sumber berantas bersama sebagaimana ada satupun negara di permu- bangsa Indonesia hari ini dan
sederet persoalan sosial lain- daya alam melimpah; negara saya singgung di atas. Ada tan- kaan bumi ini yang mampu me- di masa depan, termasuk yang
nya yang melilit hidup mereka besar yang memiliki kekua- tangan ekonomi di sana yang nolak atau menghindari dirinya lahir dari pengaruh buruk glo-
PALANGKA POST Redaktur Pelansana : Agustinus Djatta, Redaktur : M Jaini, Rickover Lantera, Seventin Gustapatmi, Rangga Andika, Assisten Redaktur : Osten Siallagan. Reporter
di Palangka Raya : Wahyudi Hendra, M Habibi, Ferry Santoso, Arianata, Dewi Kencana Wati, Bella Romadhani, Yohanes, Adik Sigit Permana, M Ridwan Noor.
Koresponden, Nanga Bulik : Heriyadi, Sukamara : Fahriansyah, Sampit : HM Baderi (Ka Biro), Sumiati, Nafiri, Kuala Pembuang : Untung Wahyudi, Fredy
Mansyur Huda, Kasongan : Khairul Saleh, Kuala Kurun : Anthoneal, Pulang Pisau : Asprianta, Muara Teweh : Agus Siddik, Nasution, Puruk Cahu : Trisno,
Alamat : Jalan G Obos Nomor 30 kav 1-2 Palangka Raya Buntok : Shinta, Tamiang Layang : - , Kuala Kapuas : Bhakti Lapro Giadi, Sri Hayati, Pangkalan Bun : -
Penerbit : PT Media Palangka Pambelum
Terbit Pertama : 15 November 2001 Manager Produksi : Junaidi Effendi, Operator Cetak : Ari Hartanto, Yunus Y Ikat, Kodrat P Aji, Tunes, Montas : Syahroni, Pra Cetak : Agung Priantoko, Ridwan
SK Menteri Kehakiman dan HAM RI Nomor C-15977HT/01.01 tanggal 24 Desember 2001 Ismail, Andriansyah, Gabriella Ois Meysiana.
Manager Keuangan & Akuntansi : -, Kabag Keuangan : -, Koordinator Sales & Marketing : Windraty Embang, Marketing Iklan Jakarta : Maya. Rahmad
Dewan Redaksi : Ediya Moralia, M Harris Sadikin, Pariyanto (08514680512), Account Executive : Meilisa Bela, Bagian Umum : Sigit Yadie Cahyo, HRD : M Alpiansyah.
Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab : M Harris Sadikin
Pemimpin Perusahaan : Revy Apriani Agen : Palangka Raya : Fathir Agency (0536-322203), Anang Sukri Agency (081329051738), Kumala Agency (082156411182), Pangkalan Bun : Agency Ijai
Kabag Litbang : Hairil Supriadi (08125092246, Pagatan : Agency Syahrian (082153037502).
Ombudsman : - Percetakan : PT Media Palangka Pambelum
Alamat : Jalan G Obos Nomor 30 kav 1-2 Palangka Raya (Isi Diluar Tanggung Jawab Percetakan)