Page 11 - Buku Siswa Sosiologi Kelas XII Model CVE OK2
P. 11

2. Karakteristik Perubahan Sosial

      Perubahan sosial dapat dilihat secara konkret yang artinya dapat dirasakan secara fisik dan juga dapat
      dilihat secara abstrak yaitu bisa dirasakan tapi tidak dapat diukur. Untuk mengetahui terjadinya
      perubahan sosial, maka diperlukan karakteristik agar dapat menilai apakah perubahan yang dimaksud
      adalah suatu perubahan sosial. Karakteristik dari perubahan sosial menurut Soekanto (Martono, 2012)
      adalah sebagai berikut:

      a) Tidak ada masyarakat yang berhenti berkembang karena setiap masyarakat mengalami perubahan,
          baik lambat ataupun cepat.
      b) Perubahan yang terjadi pada lembaga kemasyarakatan tertentu diikuti pula oleh perubahan pada
          lembaga-lembaga sosial lainnya yang berada dalam satu mata rantai.
      c) Perubahan yang cepat biasanya mengakibatkan disorganisasi yang bersifat sementara karena ada
          proses penyesuaian diri. Disorganisasi akan diikuti oleh reorganisasi yang mencakup pemantapan
          kaidah- kaidah dan nilai-nilai yang baru.
      d) Perubahan tidak dapat dibatasi pada bidang kebendaan atau bidang spiritual saja karena kedua
          bidang tersebut mempunyai kaitan timbal balik yang sangat kuat.
      e) Dalam menghadapi perubahan, yang paling penting adalah bagaimana seseorang menyikapinya
          sehingga tidak menjadi korban perubahan tersebut, tetapi penentu perubahan.


      3. Dimensi Perubahan Sosial
      Berdasarkan penjelasan mengenai defenisi dan karakteristik perubahan sosial diatas maka dapat
      disimpulkan bahwa perubahan sosial itu pada prinsipnya memiliki tiga dimensi (bidang) garapan,
      yaitu: struktural, kultural, dan interaksional. Pada bagian ini akan dikupas ketiga dimensi itu secara
      berurutan.
      a) Dimensi Struktural

          Dimensi struktural, yakni perubahan dalam struktur masyarakat. Dalam konteks ini, perubahan
      dimaksud adalah pergeseran/ perbedaan yang terjadi dalam bidang yang berhubungan dengan posisi
      atau status. Konsep status ini akan berkaitan langsung dengan serangkaian konsep lain, seperti: peran,
      kekuasaan, otoritas, fungsi, integrasi, hubungan antar satu posisi dengan lainnya, arus komunikasi,
      dan lain-lain sejenisnya. Sebagai contoh: Pergeseran peran dan fungi suami dalam keluarga tradisonal
      kepada keluarga modern dimana sebelumnya istri hanya mengurusi sector Domestik (rumah tangga)
      sekarang pada keluarga modern perempuan/istri sudah banyak mengurusi sector public.

      b) Dimensi Kultural

          Dimensi kultural adalah perubahan yang terjadi pada kebudayaan dalam masyarakat.
      Kebudayaan menurut Pasurdi Suparlan adalah sistem pengetahuan (Ide-ide) yang digunakan oleh
      masyarakat untuk memenuhi kebutuhannya. Sementara menurut Ogburn, kebudayaan merupakan
      salah satu aspek yang amat besar kontribusinya dalam memicu perubahan di tengah-tengah
      masyarakat. Lebih jauh Ogburn menegaskan, unsur kebudayaan material lebih cepat berkembang
      dibandingkan unsur budaya imaterial. Sebagai contoh hadirnya teknologi informasi akan berdampak
      pada perubahan perkembangan kesenian, mata pencarian dll

      c) Dimensi Interaksional


          Dimensi interaksional merupakan perubahan yang terjadi pada bentuk hubungan sosial suatu
      masyarakat. Sebagai contoh pembelajaran pada masa pandemic covid 19 merubah pola interaksi
      manusia.

                                       SOSIOLOGI XII Suplemen Pendidikan Pemilih                   6
   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16