Page 30 - E-Modul Revisi 9
P. 30
BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING
2. Mengorganisasi Kegiatan Pembelajaran
Untuk dapat memecahkan masalah tersebut, pahamilah perbedaan larutan
elektrolit kedalam larutan elektrolit kuat dan larutan elektrolit lemah bersama
kelompokmu, kemudian diskusikanlah video dan jawaban pertanyaan berikut!
3. Membimbing Penyelidikan Mandiri/Kelompok
Penjelasan mengenai larutan elektrolit dan nonelektrolit pertama kali dijelaskan
oleh ilmuan asal Swedia, Svante August Arhenius. Menurut Arhenius (di tahun
1884), zat elektrolit dalam larutannya akan teruirai atau mengalami ionisasi menjadi
partikel-partikel yang berupa atom atau gugus atom yang bermuatan positif dan
negatif yang dinamakan ion, yang dihasilkan elektrolit dalam larutan.
Salah satu sifat fisik yang membedakan suatu larutan dengan larutan lain adalah
daya hantar listriknya. Jika zat bersifat asam, basa maupun garam dilarutkan di dalam
air, larutan yang dihasilkan akan mampu menghantarkan arus listrik.
A. Larutan Elektrolit Kuat
Larutan elektrolit kuat biasanya berasal dari senyawa asam kuat, basa kuat dan
garam yang dilarutkan ke dalam pelarut. Pada elektrolit kuat, reaksi senyawanya
ditandai dengan panah satu arah (→) menunjukkan senyawa tersebut dapat terionisasi
di dalam air. Larutan elektrolit kuat apabila diuji menggunakan elektrolit tester
ditandai dengan menghasilkan gelembung gas yang banyak pada elektroda dan lampu
menyala terag, karena zat terionisasi secara sempurna/keseluruhan menjadi ion-ion
yanag dapat menghantarkan arus listrik. Contoh larutan elektrolit kuat ialah senyawa
NaCl jika dilarutkan didalam air, maka reaksi yang terjadi sebagai berikut :
Untuk melihat uji daya hantar larutan NaCl, Ananda dapat mengamati kembali
video 3.
KIMIA | KELAS X SMA/MA 22