Page 5 - e-Modul Hukum Mendel
P. 5
a. Persilangan Monohibrida
Monohibrid atau monohibridisasi adalah suatu persilangan / pembastaran dengan satu
sifat beda. Monohibrid pada percobaan Mendel adalah persilangan antara ercis
berbunga ungu dengan ercis berbunga putih. Untuk mengetahui bahwa suatu gen
bersifat dominan maka harus dilakukan monohibridisasi antara individu yang memiliki
sifat gen tersebut dengan sifat kontrasnya (alelnya) yang sama-sama bergalur murni.
Jika fenotif F1 sama dengan sifat gen yang diuji tadi, berarti sifat itulah yang dominan.
Perhatikan diagram persilangan monohibrid antara ercis berbunga ungu dengan ercis
berbunga putih berikut ini :
Gambar 5: Persilangan Monohibrida
Sumber : Campbell, et al.2009
Fenotif Genotif Jumlah genotif Perbandingan fenotif
Bunga Ungu PP 1 3
Bunga Ungu Pp 2 1
Bunga Putih Pp 1
Jika kita amati pada pembentukan gamet dari tanaman heterozigot (F1) ternyata ada
pemisahan alel, sehingga ada gamet dengan alel P dan ada gamet dengan alel
p. Prinsip pembentukan gamet pada genotif induk yang heterozigot dengan pemisahan
alel tersebut dikenal dengan Hukum Mendel I yang disebut Hukum Segregasi
(pemisahan) secara bebas (The Law of Segregation of Allelic Genes).
Cara mencari macam dan jumlah gamet, dapat diperhatikan pada tabel di bawah ini!
4