Page 75 - Penerapan Teaching Factory di Balai Pelatihan Pertanian - Jamaluddin Al Afgani
P. 75
newspapers, and magazines to find situations, dilemmas
and issues that need resolution”.
Lebih lanjut Ronis (2001, 81) menyatakan bahwa “in
the problem design phase, the problem my be voiced as
question, a case study, an example, a charge, a hypothesis,
or a situation”. Jadi permasalahan yang diberikan kepada
mahasiswa dapat dalam bentuk pertanyaan, studi kasus,
contoh, perintah, hipotesis atau situasi permasalahan yang
berasal dari berbagai sumber. Setelah permasalahan
diberikan kepada mahasiswa, mahasiswa membuat
pernyataan permasalahan secara tepat (creating an exact
statement of the problem), selanjutnya menentukan
informasi yang dibutuhkan (Identifying information needed to
understand the problem), kemudian melakukan identifikasi
terhadap berbagai sumber guna mendapatkan informasi
(identifying resources for gathering information) dan
seterusnya menganalisis dan menentukan solusi
permasalahan (analyzing the solution) dan diakhiri dengan
mempresentasikan solusi permasalahan secara tertulis
maupun lisan (presenting the solution, orally and or in
writing).
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa
karakteristik dari Problem Based Learning adalah peserta
didik dihadapkan pada tantangan, open-ended problems,

