Page 14 - Modul Pembelajaran_Alfitri Yeni (06111282126028)_Neat
P. 14
4. Hukum hooke
Hukum Hooke merupakan hukum yang berkaitan dengan gaya
elastis yang ada di dalam pegas atau per. Teori ini dikemukakan
oleh ilmuwan asal Inggris, Robert Hooke. Robert Hooke
membagi benda ke dalam dua jenis, yaitu bersifat plastis dan
juga elastis. Benda bersifat plastis ini merupakan benda yang
tidak mengalami perubahan saat diberi gaya (tarik). Sedangkan
Gambar 6. Robert Hooke benda elastis adalah benda yang bisa mengalami perubahan saat
diberi gaya, benda itu juga bisa kembali ke bentuk semulanya
setelah tidak diberi gaya. Contohnya adalah karet, shock breaker, dan busur panah.
Dalam penelitiannya Robert Hooke melakukan percobaan dengan benda elastis dan
kemudian ia mengamati terkait dengan hubungan gaya terhadap gaya pegas. Hasilnya,
Hooke mengatakan bahwa besar gaya akan berbanding lurus dengan jarak kembalinya
pegas atau per ke posisi awal.
5. Rumus hukum hooke
Hukum hooke berbunyi “Jika gaya tarik yang diberikan pada suatu pegas tidak
melebihi batas elastisitas suatu benda, maka pertambahan panjangnya akan
berbanding lurus dengan gaya tariknya.”
Secara matematis, hukum hooke dapat dituliskan sebagai berikut:
F = k.∆
Dengan,
F = Gaya yang diberikan pada pegas (N)
K = Konstanta pegas (N/m)
∆ = Pertambahan Panjang pegas (m)
Pada saat pegas ditarik beban dengan gaya F, maka pegas memberikan gaya pada beban
dengan besar sama dengan gaya tarik namun arahnya berlawanan sesuai dengan Hukum
III Newton (Faksi = Freaksi). Gaya ini disebut gaya pemulih, secara matematis sebagai
berikut:
FP = -k. ∆
Tanda negative pada persamaan diatas menunjukkan bahwa vektor F dan x berlawanan
arah.
9 9