Page 195 - Modul 11 IPA ok
P. 195

MINYAK BUMI






























             A.  Proses Pembentukan Minyak Bumi
                Minyak bumi terbentuk dari pelapukan berbagai macam sisa-sisa organisme, seperti tumbuhan,
             hewan,  dan  jasad-jasad  renik  yang  sudah  tertimbun  dalam  dasar  lautan  bersama  lumpur  selama
             jutaan  tahun  lamanya.  Lumpur  tersebut  akan  berubah  menjadi  berbagai  batuan  sedimen  yang
             berpori,  sedangkan  sisa-sisa  organisme  akan  bergerak  ke  tempat  yang  tekanannya  rendah  dan
             terkumpul  pada  sebuah  daerah  perangkap,  yaitu  batuan  kedap.  Gas  alam,  minyak,  dan  air  akan
             terakumulasi  sebagai  deposit  minyak  bumi.  Pada  rongga  bagian  atas  ada  gas  alam,  sedangkan
             cairan minyak mengambang di atas deposit air.
                •   Bila kita urutkan maka akan menjadi seperti ini:
                •   Jasad renik yang terkubur bersama lumpur
                •   Diproses jutaan tahun
                •   Mengendap dari dasar laut
                •   Menghasilkan bintik minyak dan gas
                •   Terakumulasi di batuan  kedap
                •   Menjadi deposit minyak bumi
                Karena asal minyak bumi terbentuk dari sisa-sisa organisme, minyak bumi dan gas alam sering
             juga disebut  sebagai  bahan bakar fosil. Bahan bakar fosil tergolong  sumber daya alam yang tak
             terbarukan. Proses terbentuknya minyak bumi yang sangat lama menjadi alasan dari hal ini.

             B.  Komposisi Minyak Bumi
                Minyak  bumi  adalah  campuran  kompleks  yang  sebagian  besar  (sekitar  90%  hingga  97%)
             terdiri  dari senyawa  hidrokarbon.  Hidrokarbon  yang  terkandung  dalam  minyak  bumi  terutama
             adalah  alkana,  sedangkan  sisanya  adalah  sikloalkana,  alkena,  alkuna,  dan  senyawa  aromatik.



                                                                         Modul Kimia 11 | 190
   190   191   192   193   194   195   196   197   198   199   200