Page 39 - BA XI 3.2 Geo Learning - Sebaran Flora Dan Fauna Di Indonesia Dan Dunia - Wisnu Sinartejo(1)_Neat
P. 39
Konservasi Ek Situ merupakan konservasi yang melindungi
spesieshewan dan tumbuhan langka dengan mengambil dari habitat aslinya
yang tidak aman atau terancam dengan ditempatkan ke perlindungan
manusia (di luar habitat aslinya). Cara konservasi Ek Situ ialah dilakukan
dengan mendirikan taman safari, kebun binatang, kebun raya, dan kebun
koleksi. Contoh daerah konservasi Ek Situ:
1) Taman safari puncak
2) Kebun raya bogor
2. Perbedaan Konservasi Insitu Dan Konservasi Eksitu
a. Konservasi Insitu ialah pelestarian di habitat aslinya
b. Konservasi Eksitu ialah pelestarian di luar habitatnya
c. Konservasi Insitu melalui konservasi cagar alam, cagar biosfer dan suaka
margasatwa
d. Konservasi Eksitu melalui konservasi kebun koleksi, kebun raya, taman
safari, plasma nutfah dan kebun binatang.
C. Penggolongan Kawasan Konservasi Flora dan Fauna
Konservasi flora dan fauna menurut Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia No.28 Tahun 2011, dibagi menjadi dua bagian pengelolaan yaitu Kawasan
Suaka Alam (KSA) dan Kawasan Pelestarian Alam. Berikut ini penjelasannya:
1. Kawasan Suaka Alam (KSA)
Kawasan Suaka Alam selanjutnya disingkat KSA adalah kawasan
dengan cirri khas tertentu, baik di daratan maupun di perairan yang mempunyai
fungsi pokok sebagai kawasan pengawetan keanekaragaman tumbuhan dan
satwa serta ekosistemnya yang juga berfungsi sebagai wilayah sistem penyangga
kehidupan. Kawasan Suaka Alam (KSA) terdiri dari Cagar Alam dan Suaka
Margasatwa.
a. Cagar Alam
Adalah kawasan suaka alam yang keadaan alamnya memiliki
kekhasan/keunikan jenis tumbuhan dan/atau keanekaragaman
tumbuhan beserta gejala alam dan ekosistemnya yang memerlukan upaya
perlindungan dan pelestarian agar keberadaan dan perkembangannya dapat
berlangsung secara alami. Kriteria sutau kawasan ditetapkan sebagai cagar
alam yaitu sebagai berikut:
39