Page 5 - INTENSIFIKASI RAMADHAN 2019
P. 5
http://jakarta.tribunnews.com/2019/05/20/bpom- Selain menemukan sejumlah kategori produk
amankan-ribuan-kemasan-pangan-berbahan-berbahaya-
kedaluwarsa-dan-tanpa-izin-edar pangan yang tidak sesuai ketentuan, BPOM juga
memetakan sejumlah lokasi peredarannya.
BPOM Amankan Ribuan Kemasan Pangan
Berbahan Berbahaya: Kedaluwarsa dan Menurut Penny, sejumlah produk itu beredar di
Tanpa Izin Edar kawasan Timur Indonesia dan perbatasan.
"Sementara untuk temuan pangan ilegal banyak
TRIBUNJAKARTA.COM- TEMUAN itu ditemukan di Kendari, Tangerang, Makassar,
berdasarkan pengawasan pangan secara intensif
yang dilakukan oleh Badan POM. Baubau dan Banjarmasin, dengan jenis produk
garam, makanan ringan, cokeIat, Air Minum
Dari hasil pemeriksan ditemukan 1.834 sarana Dalam Kemasan (AMDK), dan minuman
ritel dan distribusi pangan yang terdiri dari 1.553 berperisa," tukas Penny K Lukito.
sarana ritel dan 281 sarana gudang distributor.
Selain itu, BPOM mendapati bahwa temuan ini
Dengan nilai ekonomis mencapai 3,4 miliar. memiliki nilai keekonomian lebih besar dari
tahun sebelumnya.
"Ada 47 persen tidak memenuhi ketentuan.
Ditemukan adanya produk pangan yang rusak, Dari Rp 2,2 miliar pada 2018 menjadi Rp 3,4
pangan kedaluwarsa dan tanpa izin edar," kata miliar di 2019 dengan jumlah sarana ritel dan
Kepala Badan POM RI, Penny K Lukito, Senin distribusi pangan lebih banyak dari sebelumnya.
(20/5/2019).
Dikatakan Penny K Lukito, untuk Apabila dibandingkan dengan data intensifikasi
kategori kedaluwarsa, BPOM mencatat beberapa pangan pada tahun 2018, tahun ini terjadi
produk yang melakukan pelanggaran seperti penurunan persentase produk takjil yang TMS.
kental manis, makanan ringan, biskuit ikan Pada pelaksanaan intensifikasi tahap III tahun
kaleng, teh, hingga sereal.
2018, sampel yang tidak memenuhi syarat
sebesar 5,34 persen," ucap Penny K Lukito. (JOS)

