Page 40 - e-module untuk siswa
P. 40

Berita 2

               CCN Indonesia-Sebelum munculnya berbagai alat kontrasepsi modern seperti dengan metode
               suntik, pil, dan IUD, pencegahan kehamilan dilakukan dengan cara-cara yang lebih tradisional.
               Di masa pandemi, penggunaan KB tradisional tampak lebih diminati. Ketua Umum Pengurus
               Ikatan Bidan Indonesia, Emi Nurjasi mengatakan, selama masa pandemi Covid-19, penggunaan
               kontrasespsi tradisional mengalami kenaikan dari sebelum pandemi 4,47 persen menjadi 5,13
               persen. Sementara KD dengan IUD turun dari 14,24 persen menjadi 13,77 persen, implan turun
               dari  8,53  persen  menjadi  8,09  persen,  metode  suntik  KB  dari  17,97  persen  menjadi  15,47
               peersen, pil KB dari 10,43 persen menjadi 9,74 persen.
               KB  tradisonal  dilakukan  dengan  berbagai  cara,  seperti  senggama  terputus  (ejakulasi  di  luar),
               atau  dengan  cara  “kalender”  yakni  dengan  menghitung  masa  subur.  Senggama  terputus
               dilakukan ketika saat berhubungan seksual, pasangan laki-laki menarik penisnya keluar vagina
               sebelum terjadi ejakulasi, sehingga tidak terjadi fertilisasi di dalam rahim. Namun, metode ini

               membutuhkan konsentrasi penuh dan tidak selalu berhasil. Selain itu pemberian ASI eksklusif
               juga bisa menjadi metode kontrasepsi alami. Menurut HelloSehat, metode ini dikenal dengan
               amenore laktasi. Menyusui dapat membentu menunda ovulasi hingga bulan setelah melahirkan.


                                                 Berita selengkapnya






                     Video





























                                    Sumber: https://www.youtube.com/watch?v=JUVbAw9OHgg







                                                          34
   35   36   37   38   39   40   41   42   43   44   45