Page 34 - revisi 6 modul sistem saraf manusia
P. 34
1. Saraf Otonom (Tidak Sadar)
Sistem saraf otonom bekerja tanpa disadari, secara otomatis,
dan tidak di bawah kehendak sistem saraf pusat. Sistem saraf otonom
mengirim sinyal untuk mengatur lingkungan internal dengan cara
mengkontrol otot polos, otot jantung, dan organ-organ pencernaan,
kardiovaskuler dan eksresi. Contoh gerakan tersebut misalnya denyut
jantung, perubahan pupil mata, gerak alat pencernaan, pengeluaran
keringat, dan lain-lain. Sistem saraf otonom terdiri dari sistem saraf
simpatis dan sistem saraf parasimpatis.
a. Saraf simpatik
Saraf simpatik berpangkal pada sumsum tulang belakang
(medulla spinalis) di daerah dada dan pinggang. Saraf simpatik
berfungsi untuk memacu kerja organ-organ tubuh.
b. Saraf parasimpatik
Saraf parasimpatik berpangkal pada sumsum lanjutan (medulla
oblongata) yang berfungsi untuk memacu kerja organ-organ tubuh.
Efek saraf simpatik dan parasimatik ini bersifat berlawanan
(antagonis). Efek yang berbeda ini disebabkan neurotransmiter yang
dihasilkan juga berbeda. Neurotransmiter saraf simpatik adalah
noradrenalin, sedangkan neurotransmiter saraf parasimpatik adalah
asetilkolin.
Sistem Saraf Manusia 26