Page 53 - E-Biostoriette Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan
P. 53
waktu akhir pengumpulan, hanya tersisa dua kelompok terakhir yang belum
mengumpulkan, termasuk kelompokku. Aku, Batan dan Dau seperti sedang
berusaha memutar otak berkepanjangan. Melewati banyak diskusi dan
perdebatan ide yang panjang. Ini semua karena tekanan diri kami yang
semakin dihantui oleh ucapan-ucapan merendahkan Buna yang sudah seperti
bayangan di dalam kepala.
Senin pagi ini mendung, sama seperti suasana muram Buna, Bua dan
Bii yang sejak masuk tadi memandangi kelompokku. “Aka, lihat tatapan
mereka ke kita, seperti elang yang siap menerkam mangsanya,” canda Dau
yang membuatku menahan tawa.
Sejak hari itu, Buna, Bua dan Bii tidak lagi meremehkan kami. Entah bosan
atau sudah kehabisan kata. Itu semua berawal dari kekalahannya. Untuk
pertama kalinya, ia merasa kesal karena sudah kalah dalam sebuah lomba di
sekolah. Dan kelompokku yang mengalahkannya. Hasil pengumuman lomba
esai nasional yang ditempel di papan informasi aula sekolah membuat seluruh
siswa tahu jika Buna berada di peringkat dua di bawah kami. Dan kami
bersyukur, bahwa kami saat ini bisa membuktikan bahwa kami tidak seburuk
yang mereka pikirkan. Kami menjadi perwakilan sekolah untuk melanjutkan
lomba esai lalu, mungkin sebuah jawaban nyata bahwa kami bukan kayu lapuk
yang tidak memiliki kelebihan. Bahkan kayu lapuk yang terlihat tidak berguna
pun bisa menjadi sebuah kayu bakar yang menghangatkan dan mematangkan
sebuah masakan. Inilah hidup, dunia tidak akan bergerak bila kita hanya diam
tanpa berusaha berjalan.
Namun, semua tidak berakhir dengan kebencian. Setelah melewati
beberapa hari itu, mereka meminta maaf kepada kami. Dan kami, tentu saja
dengan senang hati memaafkan. Bukankah akan lebih menyenangkan jika kita
semua saling berteman yang benar-benar sekawan. Teman yang saling berbagi
tawa dan tangis bersama. Teman yang saling bersusah payah belajar bersama
melawan ujian. Teman yang saling menangis haru di hari kelulusan. Sungguh
menyenangkan, tingkatan tangga di kelas sudah hilang, yang tersisa hanya
kenyamanan.
32