Page 69 - E-Biostoriette Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan
P. 69
SOAL EVALUASI
Pada suatu hari aku melihat sebuah acara kisah inspiratif dari seorang
pemulung bernama Paidi yang berusia 37 tahun asal desa Kepel di Madiun.
Saat ini, hidupnya sudah berubah, bahkan orang menyebutnya sebagai seorang
miliarder. Semua ini berkat keberhasilannya mengembangkan bisnis pangan
berupa umbi porang. Umbi yang tumbuh liar dan dipandang sebelah mata ini,
kini menjadi salah satu komoditas ekspor yang banyak diminati di dunia
internasional, seperti China, Jepang, Vietnam dan Australia. Permintaan pasar
yang semakin meningkat, maka Paidi mulai mencari alternatif
mengembangbiakkan umbi porang dalam waktu yang lebih cepat dengan tidak
mengubah kualitasnya. Sampai pada akhirnya ia menemukan sebuah solusi,
yaitu menggunakan metode kultur jaringan. Biasanya bagian tanaman porang
yang dikulturkan, yaitu tunas muda yang baru muncul dari umbi, bubil, tangkai
daun, dan daun. Namun, ia lebih sering menggunakan tunas dari umbi dan
tangkai daun. Penggunaan tangkai daun lebih mudah diperoleh, karena jumlah
tangkainya yang banyak dan dalam pengambilannya tidak merusak umbi,
sehingga tidak merusak induknya, tetapi hasil kultur yang didapat lebih rendah
tingkat keberhasilannya. Penggunaan tunas umbi sendiri dianggap sebagai
sumber eksplan alternatif, karena umbinya mengandung senyawa
glukomannan yang tinggi. Pengambilan eksplan tersebut dilakukan pada
bagian yang mengandung jaringan meristem. Oleh karena itu, umbinya pun
dapat bermanfaat sebagai sumber bahan pangan seperti tahu Jepang, bahan
kosmetik, industri kertas, cat, tekstil, dan bahan negatif film.
48