Page 15 - Majalah Spectrum Edisi 12
P. 15
USWATUN 12
menyukai sesuatu, tetapi juga ‘value’
sil, bergabunglah Kak Naim di komunitas
Yuk Ngaji untuk mengawali langkah dari sesuatu yang kita gemari. Jangan
beliau dalam berhijrah. Bagi sampai apa-apa yang kita gemari, mem-
Spectrum Rangers yang masih bawa kita ke dalam jurang kezaliman
penasaran tentang perjalanan hingga kita melupakan hakikat kita
hijrah seorang Kak Naim, kalian bisa untuk beribadah kepada Allah Swt,
langsung cek di buku beliau, ya! naudzubillahi min dzalik.
Seorang trainer dari komuni- Terakhir pesan Kak Naim untuk
tas Yuk Ngaji pastilah mempunyai ju- para pemuda yang saat ini berada dalam
rus khusus dalam berdakwah. Begitu pandemi ini adalah kenali Allah dan
pula dengan Kak Naim sendiri. Ustaz perdalam rukun iman. Dengan kita
kelahiran Makassar, 5 Maret 1991 ini, awal- mengenali Allah maka mental kita akan
nya berdakwah tanpa menggunakan menjadi kuat. Karena, Allah adalah Sang
strategi, atau dalam tanda kutip se- Mahakuat, jika kita menjadikan Allah se-
dikit to the point kepada target dak- bagai prioritas kita maka, mental kita
wah beliau. Adapun reaksi para anak muda akan menjadi lebih kuat. Namun,
yang menjadi target dakwah beliau saat itu, bagaimana jika kita masih bergelut
kurang sedikit menerima materi yang dengan ego kita masing-masing? Inilah
disampaikan beliau yang sebagian besar pentingnya berkaca diri. Sudahkah kita
berupa kupasan tentang industri hiburan menjadi hamba-Nya yang taat? Jika be-
Korea. lum, maka teruslah berusaha untuk
Dan pada akhirnya, Kak Naim mengenali Allah, maka hati kita akan
memilih metode dakwah berupa tenang.
pendekatan yang tidak jauh dari karakter Itulah profil singkat dari Kak
k-poper itu sendiri. Contohnya, membe- Fuadh Naim. Semoga, dapat ditarik makna
dah isi drama Korea dan lagu Korea dan hikmah di dalamnya serta men-
serta menghubungkannya dengan jadi pengingat kita untuk ber-
syariat Islam. Mengingatkan akan tu- hijrah. Usiikum wa iyyaya,
juan hidup juga merupakan bagian dari semoga bermanfaat.
dakwah beliau. Beliau mengingatkan Annyeong!
bahwa hidup tidak hanya tentang kita