Page 11 - TOKSOPLASMOSIS-pada-Hewan
P. 11
kelinci di Sao Paulo (Brasilia) dan kemudian diberi nama Toxoplasma
caniculi. Seorang ahli mata di Paraguay yang bernama Janku pada
tahun 1923 kemudian menemukan kasus toksoplasmosis pada
manusia. Beliau menemukan sista parasit dalam retina pasien berumur
11 bulan yang menderita hidrosefalus kongenital dan mikroptalmus.
Organisme tersebut oleh Levaditi pada tahun 1928 dikenali sebagai
Toxoplasma pada manusia yang kemudian timbul dugaan awal bahwa
ada hubungan antara hidrosefalus kongenital dan toksoplasmosis.
Selanjutnya pada tahun 1939, Wolf et al. berhasil mengisolasi parasit
ini dan memastikan-nya sebagai penyakit kongenital pada neonatus.
Kasus toksoplasmosis yang fatal pada orang dewasa dikemukakan
oleh Pinkerton dan Weinmann pada tahun 1940. Parasit ini merupakan
koksidia intraseluler obligat yang sudah tersebar di seluruh dunia dan
mendapat perhatian yang sangat serius karena menyangkut kesehatan
hewan dan manusia. Akibat yang ditimbulkan dari infeksi parasit
ini cukup tinggi terutama di negara-negara berkembang di daerah
tropis. Toxoplasma gondii mempunyai hospes tetap yaitu kucing piara
dan jenis hewan yang sebangsa dengan kucing. Manusia dan hewan
dapat terinfeksi secara kongenital dengan cara menelan daging yang
mengandung sista yang tidak dimasak atau tertelannya oosista yang
telah bersporulasi. Parasit tersebut ditemukan pada banyak hewan,
sehingga memiliki sinonim di antaranya: T. caniculi, T. caviae, T.
canis, T. musculi, T. ratti, T. laidlawi, T. sciuri, dan T. pyrogenes (Levine,
1990). Toxoplasma gondii dapat dikatakan menjadi salah satu parasit
yang paling “sukses” di dunia. Infeksi parasit ini dapat menimbulkan
berbagai macam gejala klinis yang berbeda di setiap hospesnya, bahkan
dapat menyebabkan penyakit yang berakibat fatal pada beberapa
spesies mamalia laut dan marsupial, karena hewan-hewan tersebut
telah lama berkembang biak di daerah yang jauh dari jangkauan
parasit. Pada spesies lain seperti hewan ternak dan manusia, infeksi
kongenital umum terjadi (Dubey and Beattie, 1988).
2 Toksoplasmosis pada Hewan