Page 67 - Puisi-puisi Agrariai.indd
P. 67

Wajah Pribumi

                                     Dengker




            wahai kawanku satu bangsa satu tanah kelahiran
            lihatlah anak-anak negeri kita
            tersenyum dan tertawa
            dalam hampa dan kekosongan
            lihatlah anak-anak negeri kita
            bersedih dan berduka
            kerasnya akan kehidupan
            bertelanjang dada, berkulit hitam, berwajah tua
            karena matahari selalu mambakar badannya
            tangan-tangan mungilnya mengais-ngais sampah
            yang penuh noda dan kuman
            demi mencari sebutir nasi yang masih tersisa
            wahai kawanku mereka itu adalah wajah-wajah bocah
            generasi bangsa kita
            di manakah negaraku yang subur dan kaya ?





















            52   Antologi Puisi Agraria Indonesia
   62   63   64   65   66   67   68   69   70   71   72