Page 35 - Modul Discovery Learning Terintegrasi Etnosains Hidrolisis Garam
P. 35
Pada umumnya untuk proses fiksasi terdapat beberapa senyawa yang diguanakan.
Misalnya dengan menggunakan FeSO dan tawas Al (SO ) sehingga menyebabkan
4
4
2
ketahanan luntur semakin meningkat ini disebabkan oleh terjadinya pemasukan dan
penguncian zat warna pada serat kain. Ketahanan warna suatu zat warna ditentukan oleh
berat molekul, gugus pelarut yang sama jumlahnya maka ketahanan cucinya lebih baik.
FeSO merupakan garam yang anionnya (SO 4 2− ) berasal dari
4
2+
asam kuat (H SO ) dan kationnya (Fe ) berasal dari basa
2
4
lemah (Fe(OH )). Apabila dilarutkan dalam air maka kation
2
2+
Fe ) dari basa lemah (Fe(OH )) yang akan bereaksi dengan
2
+
air dan menghasilkan ion H yang menyebabkan larutan
bersifat asam.
Gambar 27.
4
Reaksi hidrolisis FeSO :
4
FeSO 4 (aq) → Fe 2+ (aq) + SO 4 2− (aq)
Kation Anion
Jika bereaksi dengan air :
Fe 2+ (aq) + 3H O (l) ⇌ Fe(OH) 2 (aq) + 3H + (aq)
2
SO 4 2− (aq) + H O (l) ↛ (tidak terjadi reaksi)
2
2−
(SO ) merupakan garam yang anionnya (3SO 4 )
4 3
2
3+
berasal dari asam kuat (H SO ) dan kationnya (Al ) berasal
4
2
dari basa kuat (Al(OH )). Apabila dilarutkan dalam air maka
3
kation Al ) dari basa lemah (Al(OH )) yang akan bereaksi
3+
3
+
dengan air dan menghasilkan ion H yang menyebabkan
larutan bersifat asam.
Gambar 28. (SO )
4 3
2
(SO ) (aq) → 2Al 3+ (aq) + 3SO 4 2− (aq)
2
4 3
Kation Anion
Jika bereaksi dengan air :
2Al 3+ (aq) + 3H O (l) ⇌ 2Al(OH) 3 (aq) + 3H + (aq)
2
3SO 4 2− (aq) + H O (l) ↛ (tidak terjadi reaksi)
2
35