Page 280 - PMK NOMOR 62 TAHUN 2023 TENTANG PERENCANAAN ANGGARAN, PELAKSANAAN ANGGARAN, SERTA AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN
P. 280

- 264 -




                                     parameter inflasi sesuai asumsi angka inflasi yang digunakan
                                     untuk menyusun postur APBN jangka menengah.
                                 (3) Keluaran yang dibiayai dari PHLN disesuaikan dengan asumsi
                                     kurs  yang  digunakan  dalam  penyusunan  APBN  Jangka
                                     Menengah.
                                 (4) Keluaran/kegiatan yang dibiayai dari PNBP.
                                            Dengan  tetap  memenuhi  kaidah  umum  di  atas,
                                     penyesuaian  Angka  Dasar  yang  dibiayai  dari  PNBP  juga
                                     dilakukan dengan mempertimbangkan karakteristik khusus
                                     PNBP.  Belanja  yang  dibiayai  dari  PNBP  pada  prinsipnya
                                     merupakan konsekuensi logis adanya layanan/produk PNBP
                                     yang  diberikan  Kementerian/Lembaga  (prinsip  earmarking).
                                     Belanja PNBP dialokasikan dalam rangka untuk mendukung
                                     pencapaian  penerimaan  negara  khususnya  PNBP,  sehingga
                                     besarannya  dikaitkan  dengan  target  PNBP  yang  tercantum
                                     dalam Rencana PNBP. Penyusunan dan pemutakhiran Angka
                                     Dasar  dan  Prakiraan  Maju  untuk  komponen  yang  dibiayai
                                     dari  PNBP  oleh  Kementerian/Lembaga  dilakukan  dengan
                                     tahapan sebagai berikut:
                                     (a) Biro Keuangan/Unit yang menangani PNBP berkoordinasi
                                        dengan Direktorat PNBP K/L atau Direktorat PNBP  SDA
                                        dan KND dalam rangka penyusunan Rencana PNBP sesuai
                                        ketentuan perundang-undangan;
                                     (b) Biro  Perencanaan/Unit  Perencana  K/L  menyusun  dan
                                        memutakhirkan  Angka  Dasar  dan  Prakiraan  Maju  yang
                                        dibiayai  dari  PNBP  dengan  mempertimbangkan  Rencana
                                        PNBP sebagaimana dimaksud pada huruf (a);
                                     (c) Pemutakhiran komponen yang dibiayai dari PNBP untuk
                                        mendukung  layanan/produk  PNBP  yang  sudah  berjalan
                                        selama  ini  dan/atau  bersifat  berulang  dilaksanakan
                                        dengan  cara  memastikan  bahwa  kebutuhan  pendanaan
                                        untuk mencapai target penerimaan sesuai Rencana PNBP
                                        telah terpenuhi dengan tetap mempertimbangkan realisasi
                                        penyerapan  tahun  sebelumnya  untuk  meningkatkan
                                        efisiensi  pada  level  tiap  satuan  layanan  dan/atau
                                        detail/jenis belanja (cost per unit). Sebagai ilustrasi, pada
                                        tahun sebelumnya direncanakan layanan diklat sebanyak
                                        10  angkatan  dengan  total  kebutuhan  biaya  sebesar
                                        Rp100.000.000.  Sampai  dengan  akhir  tahun  realisasi
                                        belanja  adalah  sebesar  Rp45.000.000  dengan  jumlah
                                        layanan yang diberikan sebanyak 5 angkatan mengingat
                                        adanya  penurunan  permintaan  dari  masyarakat  (di  luar
                                        kendali  Kementerian/Lembaga).  Tingkat  efisiensi  yang
                                        digunakan  sebagai  pertimbangan  dalam  pemutakhiran
                                        adalah  perbandingan  cost  per  unit  layanan  yang
                                        direalisasikan, yaitu Rp9.000.000 per angkatan (dihitung
                                        dari  Rp45.000.000/5  angkatan)  terhadap  cost  per  unit
                                        layanan  yang  direncanakan,  yaitu  Rp10.000.000  per
                                        angkatan  (dihitung  dari  Rp100.000.000/10).  Sehingga
                                        nilai  cost  per  unit  layanan  yang  digunakan  sebagai
                                        perhitungan  adalah  Rp.9.000.000,-  (terdapat  efisiensi
                                        sebesar sebesar 90% dari cost per unit tahun sebelumnya).
                                        Sedangkan  target  yang  dituangkan  sesuai  target  yang
                                        direncanakan.
   275   276   277   278   279   280   281   282   283   284   285