Page 128 - Buku SKI XI MA
P. 128

Muhammad  Ali  Pasha  menerbitkan  majalah  al-Waqa'i  al-Mishriyah

                           (Berita Mesir) berbahasa Arab pertama kalinya pada tahun 1828 M. Majalah ini
                           merupakan majalah resmi yang diterbitkan oleh pemerintah.

                    2.  Jamaluddin Al-Afghani
                               Kembalinya  Jamaluddin  Al-Afghanike  India  untuk  kedua  kalinya  setelah

                        pergi  meninggalkan  Mesir  karena  ketidaksenangan  Inggris  yang  telah  menghasut
                        kaum teolog untuk melawan Jamaluddin Al-Afghaniatas kegiatan-kegiatannya yang

                        menyebabkan  banyaknya  orang  Kristen  yang  masuk  Islam.  Di  sini,  Al-

                        Afghanimenuliskan  risalah  yang  sangat  terkenal,Risalah  fi  Ar-Radd  al-
                        Masihiyah(Pembuktian  Kesalahan  Kaum  Materialis),  risalah  ini  menimbulkan

                        gejolak besar kalangan materialis.

                               Jamaluddin al-Afghani pernah menerbitkan jurnal Al-Urwah Al-Wutsqa yang
                        mengecam keras Barat. Jurnal tersebut juga dikenal sebagai jurnal anti penjajahan,

                        yang  diterbitkan  di  Paris.  Jurnal  ini  segera  menjadi  barometer  perlawanan
                        imperialisme dunia  Islam  yang merekam  komentar, opini, dan analisis bukan saja

                        dari  tokoh-tokoh  Islam  dunia,  tetapi  juga  ilmuwan-ilmuwan  barat  yang  penasaran
                        dan kagum dengan kecemerlangan Al-Afghani.

                               Pada  tahun  1889,  Al-Afghani  diundang  ke  Persia  untuk  suatu  urusan

                        persengketaan politik antara Persia dengan Rusia. Bersamaan dengan itu al-Afghani
                        melihat ketidakberesan politik dalam negeri Persia sendiri. Karenanya, Jamaluddin

                        Al-Afghani     menganjurkan     perombakan      sistem    politik   yang    masih
                        otokratis.Kontribusi al-Afghani yang lain adalah perlawanan terhadap kolonial barat

                        yang menjajah negeri-negeri Islam.
                               Dalam  rangka  usaha  membangkitkan  semangat  umat  Islam  serta

                        pengembalian  keutuhan  umat  Islam,  Al-Afghanimenganjurkan  pembentukan  suatu

                        ikatan  politik  yang  mempersatukan  seluruh  umat  Islam  berupa  gerakan  Pan-
                        Islamisme.  Pan-Islamisme  menghendaki  persatuan  umat  Islam  sebagai  kekuatan

                        bersama  untuk  membebaskan  dirinya  dari  penjajahan  dan  membangun  kekuatan

                        bersama.
                               Al-Afghani adalah sosok yang mengabdikan dirinya untuk mengingatkan dan

                        membangkitkan dunia Islam, yang menurutnya harus meninggalkan perselisihan dan
                        berjuang  bersama.  Beliau  juga  membangkitkan  semangat  nasionalisme  di  negara-

                        negara yang pernah di kunjunginya, sehingga Al-Afghani mendapat julukan sebagai
                        bapak Nasionalisme Islam.






               114 SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM KELAS XI
   123   124   125   126   127   128   129   130   131   132   133