Page 7 - Perkembangan Masyarakat pada Masa Hindu Buddha di Indonesia
P. 7
SEJARAH INDONESIA 2021
untuk mengadakan upacara abhiseka secara Hindu, sehingga para kepala suku
menjadi maharaja. Dalam masa perkembangannya, para brahmana akhirnya
menjadi purohito (penasehat raja).
Teori brahmana kelihatannya dianggap lebih mendekati kebenaran, karena
agama Hindu bersifat tertutup, dimana hanya diketahui kalangan brahmana.
Teori brahmana didasarkan pada pengamatan sisa-sisa peninggalan kerajaan
bercorak Hindu di Indonesia, umumnya banyak ditemukannya prasasti-prasasti
berbahasa Sansekerta dan huruf Pallawa.
Pada Candi yang ada di Indonesia banyak ditemukan arca Agastya.
Umumnya di India, bahasa dan huruf tersebut hanya digunakan dalam kitab
suci Weda dan upacara keagamaan, dan hanya golongan Brahmana yang
mengerti dan menguasainya. Selain itu, brahmana di Indonesia berkaitan dengan
upacara Vratyastoma dan abhiseka.Namun terdapat kelemahan dari teori ini, di
India ada peraturan bahwa brahmana tidak boleh keluar dari negerinya. Oleh
sebab itu, tidak mungkin mereka dapat menyiarkan agama ke Indonesia.
2. Teori Kesatria
Teori masuknya Hindu Budha ke Indonesia yang kedua ialah teori kesatria
dikemukakan oleh C.C Berg, Mookerji, dan J.C Moens, menurut teori ini,
masuknya budaya India ke Nusantara adalah melalui para kesatria. Saat zaman
dulu, di negara India sering terjadi peperangan antar golongan, salah satunya
adalah kekacauan politik dalam negara India berupa perang besar antara
Brahmana dan Kesatria.
Para kesatria yang kalah dalam peperangan lalu memilih untuk meninggalkan
India, diantara kesatria yang pergi ada yang sampai ke wilayah Nusantara.
Kesatria inilah yang kemudian berusaha mendirikan koloni-koloni baru sebagai
tempat tinggal. Disamping mereka menetap, juga para kesatria menyebarkan
agama dan budaya yang mereka ikuti, yaitu agama dan budaya Hindu.
DISUSUN OLEH : BHINNEKA Mahendrayati, S.Pd . SMA NEGERI 1 MOYO UTARA 7