Page 42 - E-Modul Plantae Kelas X SMA/MA
P. 42

D.  Reproduksi Gymnospermae

                        Daur hidup tumbuhan berbiji terbuka (gymnospermae) mirip dengan tumbuhan paku
                  heterospora. Tumbuhan biji terbuka menghasilkan mikrosporofil yang menghasilkan serbuk
                  sari  (mikrospora)  dan  makrosporofil  yang  menghasilkan  makrospora.  Serbuk  sari  akan
                  menghasilkan spermatozoid, sedangkan makrospora menghasilkan sel telur. Sel telur yang
                  dibuahi oleh spermatozoid akan menghasilkan zigot, kemudian tumbuh menjadi embrio.
                  Lama-kelamaan embrio tumbuh dan berkembang menjadi tumbuhan biji. Pembuahan pada
                  tumbuhan biji ini hanya terjadi satu kali sehingga disebut pembuahan tunggal.



































                                           Gambar 38 Siklus Hidup Gymnospermae (Pinus)

                        Reproduksi  tumbuhan  gymnospermae  seperti  contoh  pada  tumbuhan  pinus  yang
                  memiliki  runjung  penghasil  ovul  dan  runjung  penghasil  polen.  Pertama,  mikrosporofit
                  membelah  melalui  meiosis  menghasilkan  mikrospora  dan  berkembang  menjadi  serbuk
                  polen (gametofit jantan yang diselubungi polen). Satu sisik runjung penghasil ovul memiliki
                  dua ovul, masing-masing mengandung satu megasporangium. Polinasi terjadi ketika serbuk
                  polen mencapai ovul. Serbuk polen kemudian bergerminasi membentuk tabung polen yang
                  perlahan-lahan mencerna jalan menembus megaspora. Ketika tabung polen berkembang,
                  megasporofit  mengalami  meiosis  dan  menghasilkan  empat  sel  haploid.  Satu  sel  sintas
                  sebagai  megaspora  dan  mengandung  dua  atau  tiga  arkegonium,  masing-masing  akan
                  membentuk satu sel telur. Saat sel telur matang, dua sperma telah berkembang dalam tabung
                  polen, yang memanjang ke gametofit betina. Fertilisasi terjadi ketika nukleus sperma dan
                  sel telur bersatu kemudian berkembang menjadi embrio. Selama perkembangan embrio,
                  peristiwa poliembrioni bisa saja terjadi karena di dalam bakal buah terdapat lebih dari satu
                  arkegonium, tetapi pada akhirnya hanya ada satu embrio yang tumbuh sempurna, karena
                  sisanya tersisihkan dan lenyap akibat persaingan yang terjadi di dalam gametofit betina.


                                                                                                       37
               E-Modul Materi Plantae
   37   38   39   40   41   42   43   44   45   46   47