Page 3 - FISA LIKE MATEMATIKA PROBLEM ETNOMATEMATIKA
P. 3

jika hal itu mencampuri dan merusak kelestarian kampung tersebut. Namun, tidak ada penjelasan

               kapan dan siapa pendiri serta apa yang melatarbelakangi terbentuknya kampung dengan budaya
               yang masih kuat ini. Warga kampung Naga sendiri menyebut sejarah kampungnya dengan istilah

               “Pareum Obor”. Pareum jika diterjemahkan dalam bahasa Indonesia, yaitu mati, gelap. Dan obor
               itu sendiri berarti penerangan, cahaya, lampu. Jika diterjemahkan secara singkat yaitu, matinya

               penerangan. Hal ini berkaitan dengan sejarah Kampung Naga itu sendiri.


                       Menurut  masyarakat  kampung  naga,  hal  ini  disebabkan  oleh  terbakarnya  arsip/sejarah

               mereka pada saat kampung ini dibakar oleh Organisasi DI/TII Kartosoewiryo di masa lalu. Pada

               saat itu, DI/TII menginginkan terciptanya negara Islam di Indonesia. Kampung Naga yang saat itu
               lebih mendukung Soekarno dan kurang simpatik dengan niat organisasi tersebut. Oleh karena tidak

               mendapatkan simpati warga Kampung Naga maka DI/TII  membumihanguskan perkampungan
               tersebut pada 1956. Adapun versi sejarah yang diceritakan pada masa kewalian Sunan Gunung

               Jati, seorang abdinya yang bernama Singaparana ditugasi untuk menyebarkan agama Islam ke
               sebelah Barat. Kemudian ia sampai ke daerah Neglasari yang sekarang menjadi Desa Neglasari.

               Di  tempat  tersebut  sang  abdi  bersemedi  dan  dalam  persemediannya  Singaparana  mendapat

               petunjuk, bahwa ia harus mendiami satu tempat yang sekarang disebut Kampung Naga. Kampung
               ini berada di wilayah Desa Neglasari, Jawa Barat. Lokasi Kampung Naga tidak jauh dari jalan raya

               yang menghubungkan kota Garut dengan Kota Tasikmalaya. Kampung ini berada di lembah yang
               subur yang dibatasi oleh hutan keramat karena di dalam hutan tersebut terdapat makam leluhur

               masyarakat Kampung Naga.
















                       Di sebelah selatan dibatasi oleh sawah-sawah penduduk, dan di sebelah utara dan timur
               dibatasi oleh Ci Wulan (Kali Wulan) yang sumber airnya berasal dari Gunung Cikuray di daerah

               Garut.  Jarak  tempuh  dari  kota  Tasikmalaya  ke  Kampung  Naga  kurang  lebih  30  kilometer,
   1   2   3   4   5   6   7   8