Page 9 - BAB II KONDISI KEMISKINAN
P. 9

Manusia (IPM) dan tingkat partisipasi angkatan kerja Kabupaten OKU Timur.Kondisi
               tersebut  dapat  tercapai  salah  satunya  karena  kebijakan  yang  dikeluarkan  oleh

               Pemerintah  Kabupaten  OKU  Timur  semakin  berorientasi  dalam  pengentasan
               kemiskinan  baik  melalui  bantuan  langsung  maupun  tidak  langsung  yang

               diperuntukkan untuk pemberdayaan masyarakat dengan sumber pendanaan berasal

               dari pemerintah pusat maupun daerah.


                      Beda  kelompok  penduduk beda  intervensi kebijakan  yang dibutuhkan.  Pada
               masa  lalu,  pembangunan  lebih  diorientasikan  pada  usaha  pemerintah  untuk

               mengejar  dan  mewujudkan  angka  pertumbuhan  ekonomi  yang  tinggi  dengan  cara
               menambah  jumlah  investasi-investasi  baru  yang  pada  akhirnya  akan  menyerap

               banyak tenaga kerja. Dengan cara ini, diharapkan akan terjadi "Trickle Down Effects"
               atau efek tetesan. Kesejahteraan diasumsikan akan menetes sampai ke semua level

               sosial  ekonomi  masyarakat.  Namun  pendekatan  yang  hanya  terpusat  pada

               pertumbuhan  ekonomi  ternyata  memiliki  dampak  yang  kurang  baik.  Peningkatan
               pendapatan nasional tidak otomatis berarti kesejahteraan masyarakat menjadi lebih

               baik.  Yang  terjadi  kemudian  adalah  pendapatan  terdistribusi  secara  tidak  merata,

               sehingga meskipun secara nasional perhitungan pendapatan lebih tinggi, mayoritas
               rumah tangga tetap berada pada keadaan sosial ekonomi yang buruk.


                      Oleh  karena  itu,  banyak  kritik  yang  terlontar,  dan  mengatakan  bahwa
               pembangunan yang lebih menekankan pada sisi peningkatan PDB akan berorientasi

               menekankan  segi  materialisme  dan  mendorong  masyarakat  untuk  terus

               memproduksi  barang-barang  tak  berguna.  Belajar  dari  pengalaman  serta
               perkembangan pemikiran mengenai pengukuran keberhasilan pembangunan, maka

               United  Nation  Development  Programme  (UNDP)  menyusun  paradigma  baru  yang
               tidak  hanya  menonjolkan  sisi  material  tetapi  juga  kemajuan-kemajuan  yang  terkait

               dengan  sisi  harkat  kesejahteraan  manusia.  Kemudian  dikenalkanlah  paradigma

               pembangunan  yang  lebih  berorientasi  kepada  human  development  center.  UNDP
               mendefinisikan  pembangunan  manusia  sebagai  suatu  proses  untuk  memperluas

               pilihan-pilihan  bagi  penduduk.  Dalam  konsep  tersebut  penduduk  ditempatkan
               sebagai tujuan akhir (the ultimate end) sedangkan upaya pembangunan dipandang

               sebagai sarana (principal means) untuk mencapai tujuan tersebut.






               Laporan Penanggulangan Kemiskinan Daerah Tahun 2020
               Bappeda dan Litbang Kab. OKU TIMUR                                                  Page 15
   4   5   6   7   8   9   10   11   12   13   14