Page 3 - حكم الاحتفال بالمولد النبي باللغة الإندونيسية_Neat
P. 3

"Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah itu suri tauladan yang baik
bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan kedatangan
hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah." (QS. Al-Ahzab: 21)

"Orang-orang yang mendahului lagi yang pertama-tama masuk (Islam) di
antara orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik. Allah ridha kepada
mereka dan merekapun ridha kepada Allah dan Allah menyediakan bagi
mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya; Mereka kekal di
dalamnya selama-lamanya.." (QS. At-Taubah: 100)

"Pada hari ini telah Ku sempurnakan untuk kamu agamamu dan telah Ku
cukupkan kepadamu nikmat-Ku dan telah Ku ridhai Islam itu jadi agama
bagimu." (QS. Al-Maidah: 3)

   Ayat-ayat di atas cukup banyak. Dan (sebab lain dilarangnya) mengada-
adakan acara seperti maulid tersebut dapat menimbulkan pemahaman bahwa
Allah belum menyempurnakan agama ini terhadap umatNya dan bahwa
Rasulullah J tidak menyampaikan apa yang sepatutnya dilakukan umatnya,
hingga kemudian belakangan datang orang—orang yang mengada-adakan
syariat Allah apa yang tidak Dia syariatkan dengan anggapan bahwa hal itu
termasuk ibadah kepada Allah Ta'ala.

   Hal ini tentu merupakan bahaya besar dan penentangan kepada Allah
Ta'ala serta Rasul-Nya, padahal Allah Ta'ala telah menyempurnakan agama ini
untuk hamba-hambaNya serta telah menyempurnakan nikmat-Nya.

   Rasulullah J pun telah menyampaikan dengan jelas setiap jalan yang
dapat mengantarkannya ke surga dan menjauhkannya dari neraka, tidak ada
yang ditinggalkannya.

   Sebagaimana terdapat dalam riwayat shahih dari Abdullah bin Amr
radhiallhau anhuma, Rasulullah J bersabda,

"Tidak ada seorang nabipun yang diutus oleh Allah kecuali dia wajib
menuntun umatnya kepada kebaikan atas apa yang dia ketahui untuk mereka
dan mengingatkan keburukannya atas apa yang dia ketahui untuk mereka."
(HR. Muslim)
   1   2   3   4   5   6   7   8