Page 55 - Untitled(1)
P. 55
1. Keragaman Suku Bangsa
Nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari Yunan, Cina Selatan. Mereka
berimigrasi kemudian bercampur dengan penduduk indigenous dan indo-
arian dari Asia Selatan. Kemudian terus berkembang hingga membentuk
suku-suku bangsa. Suku-suku bangsa di Indonesia diklasifikasikan menjadi
19 suku bangsa induk.
2. Keberagaman Bahasa
Indonesia masuk ke dalam rumpun bahasa Austronesia (AustraliaAsia).
Rumpun ini terbagi menjadi dua subrumpun lagi yakni Bahasa Austronesia
Barat atau Indonesia/Melayu dan Bahasa Austronesia Timur atau Polinesia.
Dari subrumpun bahasa tersebut masih terbagi lagi ke dalam wilayah-
wilayah bahasa.
3. Keberagaman Religi
Indonesia memiliki keberagaman agama atau kepercayaan. Di Indonesia
terdapat enam agama yang diakui secara resmi oleh pemerintah, yaitu
Islam, Katolik, Kristen, Hindu, Budha, dan Konghucu. Selain itu juga
berkembang aliran-aliran kepercayaan.
4. Keberagaman Seni dan Budaya
Suku bangsa yang beragam di Indonesia tentu menghasilkan kebudayaan
yang beragam pula. Salah satu wujudnya adalah kesenian, baik seni sastra,
seni tari, seni musik, seni drama atau pertunjukan, seni rupa, dan
sebagainya.
Keberagaman budaya memberikan manfaat bagi bangsa kita. Misalnya dalam
bidang bahasa, kebudayaan daerah yang berwujud dalam bahasa daerah dapat
memperkaya perbendaharaan istilah dalam bahasa Indonesia. Sementara itu,
dalam bidang pariwisata, potensi keberagaman budaya dapat dijadikan sebagai
objek dan tujuan wisata sehingga bisa menghasilkan devisa bagi bangsa.
Pemikiran yang timbul dari sumber daya di daerah-daerah bisa menjadi acuan
bagi pembangunan nasional.
Adapun dampak dari segi kebudayaan di antaranya ialah sebagai berikut.
1. Karena mudahnya pengaruh luar masuk ke Indonesia, maka masyarakat
Indonesia lebih mengenal budaya asing. Seperti dalam bidang musik,
masyarakat Indonesia lebih tahu musik luar seperti Hip Hop, Jazz, R n B,
daripada lagu daerah seperti karawitan atau gambang kromong. Tidak hanya
pada lagu, budaya lain seperti tari-tarian dan bahasa pun mulai luntur.
2. Tontonan dan adegan dalam film yang kurang bahkan tidak pantas membawa
efek buruk bagi bangsa Indonesia. Sebagian besar adegan tersebut ditiru
oleh artis-artis dalam negeri dan masyarakat menganggap nya sebagai gaya
hidup, semacam pusat gaya yang perlu ditiru terutama oleh anak muda.
Padahal itu membuat turunnya nilai moralitas bangsa.
52