Page 4 - PERTEMUAN 3 (BAB 2)
P. 4
B. Makna Kias dalam Teks Cerita atau Novel Sejarah
Selain menggunakan bahasa dengan kaidah kebahasaan seperti diuraikan
di atas, novel sejarah juga banyak menggunakan kata atau frasa yang
bermakna kias. Kata atau frasa bermakna kias ini digunakan penulis untuk
membangkitkan imajinasi pembaca saat membacanya serta memperindah
cerita.
Makna kias dalam teks cerita (novel) sejarah adalah makna kata atau rangkaian kata yang
berbeda dengan makna kata atau rangkaian kata penyusunnya. Perbedaan ini dapat
menimbulkan keindahan dalam cerita atau juga menyampaikan pesan tertentu. Hal inilah
yang kemudian mendorong penggunaan makna kias.
Penggunaan makna kias dalam cerita adalah salah satu gaya penulisan yang kerap digunakan.
Makna kias menimbulkan keindahan sehingga kerap dibuat untuk meningkatkan daya tarik
sebuah karya sastra. Makna kias dapat dituangkan baik dalam bentuk kata, rangkaian, kata
atau yang lainnya.
Contoh :
Kalimat bermakna kias Makna kias
1. Di antara para Ibu Ratu yang terpukul Terpukul hatinya = sangat sedih
hatinya ,hanya Ibu Ratu Rajapatni Biksuni
Gayatri yang bisa berpikir sangat tenang .
2. Mampukah Cakradara menjadi tulang tulang punggung = sandaran, sumber
punggung mendampingi isterinya kekuatan
menyelenggarakan pemerintahan
3. Di sebelahnya, Gajah Mada membeku. Membeku = diam saja
Selain menggunakan kata atau frasa bermakna kias, novel sejarah juga banyak menggunakan
peribahasa baik yang berbahasa daerah maupun berbahasa Indonesia. Penggunaan peribahasa
daerah memperkuat latar waktu dan tempat kejadian cerita.
Contoh :
Peribahasa Makna
1. Hidup rakyat Majapahit boleh dikata gemah Peribahasa “gemah ripah loh jinawi kerta
ripah loh jinawi kerta tata raharja, hukum tata raharja” merupakan peribahasa Jawa,
ditegakkan, keamanan negara dijaga yang artinya hidup makmur aman
menjadikan siapa pun merasa tenang dan tenteram.
tenteram hidup di bawah panji gula kelapa.
2. Singa Parepen yang juga disebut Bango Peribahasa “ameng-ameng nyawa”
Lumayang terpaksa harus menebus dengan merupakan ungkapan dalam bahasa Jawa ,
nyawa untuk ameng-ameng nyawa yang yang artinya bermain-main dengan
dilakukannya. nyawa.