Page 26 - EKONOMI KELAS 11
P. 26

6) Pemerintah memberikan pengurangan pajak untuk barang ekspor

                        dalam rangka mendorong peningkatan devisa


                    Berdasarkan aktivitas di atas yang termasuk kajian ekonomi makro
                    adalah….

                    A. 1, 2, dan 3

                    B. 1, 4, dan 5
                    C. 2, 3, dan 4
                    D. 2, 3, dan 6

                    E. 4, 5, dan 6





               5.   Untuk merangsang produk barang yang berorientasi ekspor pemerintah
                    telah menetapkan kebijakan pemberian subsidi BBM terhadap perusahaan
                    yang berorientasi ekspor. Dampak yang diinginkan oleh pemerintah dari

                    kebijakan ini adalah....

                    A. akibat adanya subsidi BBM maka pengusaha memperoleh
                         keuntungan yang lebih besar dari biasanya.

                    B. adanya subsidi BBM maka biaya produksi menjadi rendah sehingga
                         meningkatkan jumlah produsinya.

                    C. akibat subsidi BBM akan mengurangi barang impor sehingga devisa
                         negara bertambah dengan cepat.

                    D. adanya subsidi BBM harga barang berorientasi ekspor menjadi murah
                         dan mampu bersaing dengan produk negara lain.

                    E. subsidi BBM akan merangsang masyarakat untuk menjadi wirausaha
                        sehingga dapat menyedot pengangguran.


                    Ekonomi mikro membahas perilaku ekonomi dalam lingkup individu,
               6.
                    rumah tangga, perusahaan, dan pasar. Kebijakan mikro adalah kebijakan
                    pemerintah yang ditunjukan pada semua perusahaan tanpa melihat jenis

                    kegiatan yang dilakukan atau sektor mana dan di wilayah mana
                    perusahaan bersangkutan beroperasi. Ada beberapa contoh kebijakan

                    ekonomi mikro, di antaranya Kebijakan Harga Eceran Tertinggi (HET) untuk
                    komoditas tertentu.






                                                                                                       20
   21   22   23   24   25   26   27   28   29   30   31