Page 63 - MODUL Bahasa Arab Untuk Kelas XI MA
P. 63

Untuk Kelas XI MA




                                                                                      دعاوقلا.D





                                                                                                ! ظحلِو سردا

                                                                               Pelajari dan Perhatikan !


                     al-jumlah (  ة ل م جلا ) artinya adalah kalimat.
                     Jamak dari al-jumlah adalah    لم جلا (al-jumalu).

                     al-jumlatul ismiyyah adalah Kalimat yang dimulai dengan isim (kata benda).


                     Jumlah ismiyyah mempunyai subjek dan predikat, dimana subjek ini adalah
                       kata benda.

                                                                              أ
                     Subjek pada jumlah ismiyyah disebut mubtada’ (  د ت ب        م)
                     Predikat pada jumlah ismiyyah disebut khabar (   ر ب خ).

                     Biasanya mubtada’ pada jumlah ismiyyah adalah marfu’ ( ع   و ف   رم). Begitu pula


                       khabar (jika tidak ada huruf yang membuat ia majrur).

                     Biasanya mubtada’ itu isim ma’rifah ( ة فر عم).

                     Biasanya khabar itu isim nakirah (   ةر كن)


                       Contoh :

                                                                                                         م ل ق ا ذ ه

                                                                                                  ر   و س كم ي س   ر كلا

                       Jumlah fi’liyah adalah jumlah (kalimat) yang diawali dengan fi’il (kata
                       kerja), sama dengan namanya. kalimat ini biasanya tersusun dari fi’il (kata

                       kerja) dan fa’il (subjek).

                       Fi’il (kata kerja) disini biasanya berupa fi’il madhi (kata kerja lampau), tapi
                       bisa juga jika menggunakan fi’il mudhore (yang sedang dilakukan).

                       Fa’il (subjek) dalam jumlah fi’liyah bisa nampak (dhohir/biasanya ditandai
                       dengan nama orang atau suatu benda), bisa juga secara tidak nampak

                       (dhomir/biasanya jumlah fi’liyah dengan fa’il (subjek) yang tidak nampak
                       ini berada di tengah-tengah paragraf karena dhomirnya sudah disebutkan di
                       awal paragraf)






                                                                                                                     62
   58   59   60   61   62   63   64   65   66   67   68