Page 21 - Edisi 21 Februari 2018
P. 21
Puti dan Emil
Tebar Pesona di Malang Raya
Kota Malang, Memo X
Dua orang calon Gubernur Jatim Putih
Guntur Soekarno dan Emil Dardak tebar pesona
diwilayah Malang Raya. Mereka berdua berharap
dukungan maksimal dari warga Kota Malang, Kabu-
paten Malang dan Kota Batu.
Putih mengawali kampanye politiknya
Senin (19/2/2018) siang. Cucu Presiden RI Soekarno
mengunjungi pabrik tekstil di Kecamatan Pakis dan
berkunjung ke pabrik rokok di Kecamatan Kepanjen,
Kabupaten Malang.
Hari kedua, Putih berkunjung ke Pasar
Tradisional Oro Oro Dowo dan kekantor keuskupan
Gereja Ijen, Kota Malang. Lalu dilanjutkan dengan
bertemu dengan ratusan kader PDIP di Kota Malang.
Berikutnya sore harinya politikus PDIP
ini bertemu dengan kader dan simpatisan PDIP Kota
Batu di GOR Gajahmada. Putih ingin memaksimal-
kan kunjungan- nya ke Malang Raya
untuk men- dulang suara seban-
yak banyak pada Pilgub Jatim,
27 Juni mendatang.
Waktu bertemu
uskup Gereja Katolik
Keusk- upan Malang, Mgr.
Henricus Pidyarto Gunawan,
O.Carm. Putih menyam-
paikan komitmen kebang-
saan untuk
menjaga Pancasila dan kebhinekaan.
“Saya menyampaikan salam dari Ibu Megawati Soekarnoputri (Ketua Umum DPP PDI Perjuangan).
Beliau berpesan untuk senantiasa teguh menjaga Pancasila dan kebhinekaan,” kata Puti kepada Uskup Henri-
cus Pidyarto, Selasa (20/2/2018), di Kantor Keuskupan Malang.
Saat berkunjung ke kantor uskup Gereja Katolik Keuskupan Malang, Putih ditemani Sekretaris
DPD PDIP Jawa Timur Sri Untari Bisowarno dan anggota DPR RI Andreas Eddy Susetyo.
“Salam hormat saya untuk Ibu Megawati. Kami dari Gereja Katolik mendukung perjuangan beliau
untuk menjaga Pancasila dan kerukunan umat beragama,” kata Uskup Henricus.
Kunjungan ini semakin menegaskan Puti Guntur Soekarno sebagai tokoh perempuan yang memba-
wa pesan kebangsaan, merajut Merah Putih, seperti yang selama ini dia sampaikan.
“Saya juga menyampaikan salam dari Gus Ipul (Calon Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf). Saat
ini Gus Ipul sedang ada kegiatan di tempat lain,” kata Puti.
Dalam berbagai kesempatan, Gus Ipul dan Puti Guntur kerap menegaskan posisinya yang teguh
menjaga Pancasila, kebhinekaan, dan kerukunan di Jawa Timur. “Semoga kerukunan dan ketenangan hidup
di Jawa Timur selalu bisa kita jaga, kita perkuat,” kata Puti.
Uskup Henricus Pidyarto juga menyampaikan, Gereja Katolik di Keuskupan Malang terlibat aktif
dalam upaya menjaga kerukunan hidup beragama. “Di sini, peran FKUB (Forum Kerukunan Umat Berag-
ama) sangat aktif. Setiap Jumat, kami afa pertemuan,” kata Uskup Henricus.
Sejauh ini, Puti Guntur telah mengunjungi berbagai tokoh agama, kalangan ulama, Bu Nyai, dan
pimpinan penganut aliran kepercayaan.
“Bersama Gus Ipul, saya ditugaskan oleh Ibu Megawati untuk merajut Merah Putih, merajut ke-
bangsaan di Jawa Timur,” kata Puti Guntur Soekarno.
Dalam pertemuan yang berlangsung 20-an menit itu, Puti Guntur dan Uskup Henricus Pidyarto ter-
libat perbincangan ringan, menyangkut berbagai aspek, seperti pemberdayaan pasar tradisional dan bebera-
pa desa adat di Jawa Timur.
Lalu saat bertemu ratusan kader PDIP Kota Malang Putih menegaskan akan mengratiskan biaya
pendidikan dan kesehatan untuk warga Jatim. Disebutkan program pendidikan gratis sebagai kebijakan
yang manfaatnya langsung dirasakan rakyat. “Wajib belajar 12 tahun harus dirasakan rakyat. Jangan sam-
pai ada yang putus sekolah karena kesulitan biaya, karena SMA dan SMK akan kembali kami gratiskan,”
kata Puti.
Wajib belajar 12 tahun mencakup SD, SMP, berlanjut SMA/SMK sederajat. Karena UU 23/2014,
mulai 2017, Pemprov Jawa Timur mengambil-alih pengelolaan SMA/SMK dari kabupaten/kota. Pera-
lihan itu diikuti penerapan kebijakan berbayar untuk siswa SMA Negeri dan SMK Negeri. “Kalau Gus
Ipul dan saya terpilih, kami bertekad untuk membebaskan biaya pendidikan bagi SMA dan SMK,” kata
Puti.
Sedangkan Emil Dardak memulai kampanye politiknya di Pasar Lawang, Kabupaten Malang.
Lalu ke Pasar Besar Kota Malang. Dilanjutkan kepusat pengrajin tempe di Kelurahan Sanan Kota
Malang. Malam harinya bertemu dengan ratusan PKL di alun alun Kota Batu.
Terpisah komisoner Panwaslu Kota Malang Iwan Sunaryo menyatakan, pertemuan Putih
dengan uskup Gereja Katolik Keuskupan Malang, Mgr. Henricus Pidyarto Gunawan, O.Carm tidak
tergolong pelanggaran UU Pilkada.
“Yang tergolong pelanggaran Pilkada kalau Cagunnya mengumpulkan masa ditempat
ibadah. Berikutnya menggelar orasi politik. Yang dilakukan Putih sebatas silahturahmi. Jadi bukan
pelanggaran Pilkada,” tegasnya. (man/jun)