Page 71 - BAHAN AJAR, Buku Sejarah SMA kelas X (2) (1)_Neat
P. 71
Wisnu, dan siswa di kerajaan-kerajaan seperti Kutai, Tarumanegara,
dan Mataram Kuno dengan ciri-ciri india.
2. Periode Tengah (Abad ke-11 – ke-16 Masehi)
Pada periode ini unsur Hindu-Buddha dan Indonesia berimbang.
Hal tersebut disebabkan karena unsur Hindu-Buddha melemah,
sedangkan unsur Indonesia semakin menguat. Hal ini mendorong
terjadinya akulturasi dan integrasi budaya antara unsur-unsur budaya
Hindu-Buddha dengan budaya asli Indonesia. Hal ini Nampak pada
peninggalan-peninggalan dari zaman kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha
di Jawa Timur seperti singosari, kediri, dan Majapahit.
Pada masa-masa ini di Jawa Timur, raja bukan sekedar pemimpin
tetapi merupakan keturunan atau titisan para dewa. Candi bukan hanya
tempat pemujaan dewa-dewi tetapi juga sebagai tempat pendharmaan
raja. Arca bukan hanya dimaksudkan sebagai perwujudan dewa-dewi
tetapi juga sebagai perwujudan raja yang telah wafat.
3. Periode Akhir (Abad ke-16 sampai dengan sekarang)
Pada periode ini, unsur Indonesia lebih kuat dibandingkan dengan
periode sebelumnya, sedangkan unsur Hindu-Buddha semakin turut.
Di Bali kita dapat melihat bahwa candi berubah menjadi pura. Meru
Sang Hyang Widhi Wasa dalam agama Hindu dianggap sebagai
manifestasi Ketuhanan Yang Maha Esa. Upacara Ngaben sebagai
lebih banyak menunjukkan unsur budaya asli di Bali, dari pada unsur
budaya India.
63