Page 90 - E-MODUL IPA SEMESTER 2 RL KP1-4
P. 90
Buku Ajar IPA Terpadu SMP KELAS VIII SEMESTER 2
c. Batang Tenggorokan (Trakea)
Batang tenggorok (trakea) terletak di daerah leher, di depan kerongkongan.
Batang tenggorokan tersusun atas gelang-gelang tulang rawan dengan panjang sekitar
10 cm. Permukaan rongga batang tenggorok dilapisi oleh selaput lendir yang memiliki
rambut getar halus. Keduanya berfungsi untuk mengeluarkan atau menolak benda asing
selain gas yang masuk ke saluran pernapasan. Akibat tolakan secara paksa tersebut kita
akan batuk atau bersin.
d. Cabang Batang Tenggorok (Bronkhus)
Batang tenggorok bercabang menjadi dua cabang batang tenggorokan (bronkhus),
yaitu bronkhus sebelah kiri dan sebelah kanan. Kedua bronkhus menuju paru-paru. Di
dalam paru-paru bronkhus bercabang lagi menjadi bronkiolus. Bronkhus sebelah kanan
bercabang lagi menjadi 3 bronkiolus, sedangkan sebelah kiri bercabang menjadi 2
bronkiolus. Cabang-cabang yang paling kecil masuk ke dalam gelembung paru-paru
atau alveolus. Dinding alveolus mengandung kapiler darah. Melalui kapiler darah inilah
oksigen dari udara di ruang alveolus akan berdifusi ke dalam darah.
e. Paru-paru (Pulmo)
Paru-paru sebetulnya merupakan sekumpulan gelembung alveolus. Terletak di
dalam rongga dada di atas sekat diafragma. Diafragma adalah sekat rongga badan yang
membatasi rongga dada dan rongga perut. Paru-paru terdiri atas 2 bagian, yaitu paru-
paru kiri dan paru-paru kanan. Paru-paru kanan memiliki tiga gelambir sehingga
ukurannya lebih besar dibandingkan paru-paru kiri yang hanya terdiri atas dua gelambir.
Paru-paru dibungkus selaput paru-paru (pleura).
Selaput paru-paru membungkus alveolus-alveolus. Jumlah
alveolus ± 300 juta buah. Luas permukaan seluruh alveolus
diperkirakan 100 kali luas permukaan tubuh manusia. Di
dalam alveolus terjadi pertukaran gas. Gas oksigen yang
masuk dalam alveolus diikat oleh sel-sel darah merah untuk
diedarkan ke seluruh tubuh. Gas karbondioksida dan uap air
yang merupakan sisa pernapasan di buang melalui hidung.
Untuk lebih jelasnya, perhatikan Gambar 31.
Gambar 31. Paru-Paru Manusia [3]
80