Page 3 - FORTUGA_vol 2
P. 3
SEKAPURSIRIH
sampah plastik di lautan, sehingga membentuk pulau-
pulau kecil yang mengapung.
Kehadiran pemerintah masih belum cukup terasa dalam
hal pengelolaan sampah di Indonesia, bahkan bisa
dikatakan bahwa belum ada keberpihakan yang layak
dari Negara, sehingga tata kelola lingkungan menjadi
kacau.
Sesungguhnya ada lima aspek yang dibutuhkan
dalam hal pengelolaan sampah, yaitu: Peraturan,
Kelembagaan, Pembiayaan, Teknis Operasional
Suatu ketika seorang penulis berujar: “Di kejauhan (termasuk sanksi hukum) dan Peran Serta Masyarakat.
anak-anak riuh berkejaran. Bermandikan sampah dan Dua hal pertama dari kelima aspek tersebut sudah
dikerubuti lalat-lalat - atau …, bisa jadi malah mereka dibuat oleh pemerintah, namun tiga aspek lainnya
yang mengerubuti lalat-lalat …” belum terlihat bagaimana efektivitas pelaksanaannya.
Sepertinya potret situasi seperti itu sudah menjadi Untungnya (pemeo masyarakat kita yang
salah satu kekinian dalam kehidupan sehari-hari di mengindikasikan bahwa kita dalam keadaan
kebanyakan tempat-tempat pengumpulan sampah apapun tidak pernah “merugi”), semakin kesini kian
terpadu pada kota-kota besar, dimana aneka sampah bermunculan organisasi-organisasi kemasyarakatan
yang bercampur-aduk ditimbun membentuk bukit- yang bisa melihat bahwasanya sampah dapat
bukit kecil, yang disekitarnya bermunculan kampung- dikembangkan menjadi suatu peluang usaha yang
kampung baru - tempat kehidupan yang jauh dari produktif dan mereka pun mencoba untuk berpartisipasi
standard lingkungan kehidupan sehat … dalam membangun kesadaran positif pada masyarakat
untuk tata kelola sampah, dengan pendayagunaan/
Pelan namun pasti, sampah menjadi masalah besar kemanfaatan sampah yang bisa diciptakan. “Reduce –
bagi Indonesia. Sayangnya belum ada kesadaran yang Recycling – Reuse” juga menjadi motto yang kini kian
cukup meluas pada masyarakat dalam hal pengelolaan dimasyarakatkan.
sampah; pedoman umum yang dilakoni ialah “sampah
harus dibuang” - padahal setiap rumah-tangga Satu contoh positif telah dilakukan oleh Pemerintah
atau pihak yang menghasilkan sampah seharusnya Walikota Surabaya, yang berhasil mewujudkan tata
melakukan pemilahan atas sampah sebelum kota dengan lingkungan hidup yang bersih, sehat dan
membuangnya. produktif; hal mana bisa terjadi karena Pemerintah
Daerah setempat cukup berhasil menciptakan
Dengan asumsi bahwa sampah yang dihasilkan oleh pengelolaan Lingkungan Hidup yang berorientasi
setiap orang adalah 0,7 kg per hari, maka 250 juta pada eko-efisiensi dan membangun kemitraan antara
jiwa di Indonesia akan berpotensi untuk menghasilkan Pemerintah dan Masyarakat. Semoga upaya yang
timbunan sampah nasional sebanyak 175 ribu ton/hari serupa bisa segera diikuti juga oleh Pemerintah Daerah
atau 64 juta ton/tahun. lainnya di Indonesia ini, untuk menjadikan Indonesia
Di tahun 2016, khusus untuk sampah plastik (yang sebagai negeri yang secara lahiriah layak untuk dihuni
sulit terurai secara proses alamiah), Indonesia sudah – lingkungan hidup yang sehat dan nyaman bisa
menduduki peringkat kedua sebagai “pembuang dipastikan akan membantu terwujudnya kehidupan
sampah plastik”. Sayangnya hingga kini belum terlihat berbangsa yang berkualitas …
upaya yang optimal dari pemerintah untuk menurunkan
“prestasi” dalam hal sampah tersebut. Kondisi yang ada Salam hangat,
di Indonesia kemudian diperparah dengan bermuaranya Kelana Budi Mulia - Pemimpin Redaksi