Page 11 - Sejarah Perkembangan IPTEK (by. Citra)
P. 11
C. BIDANG PERTANIAN
1) Pelaksanaan Revolusi Hijau di Indonesia
Revolusi Hijau merupakan upaya pengembangan teknologi pertanian untuk meningkatkan produksi pangan. Ide Revolusi Hijau berawal dari penelitian dan tulisan Thomas Robert Malthus (1766-1834). Menurut Thomas Robert Malthus, Revolusi Hijau terjadi karena pertambahan penduduk di dunia, namun tidak diiringi dengan peningkatan jumlah produksi pangan.
Pemerintah melaksanakan program Revolusi Hijau dengan tujuan meningkatkan hasil pertanian. Peningkatan hasil pertanian dilakukan melalui kebijakan modernisasi pertanian yang ditandai dengan pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi. Latar belakang pelaksanaan Revolusi Hijau di Indonesia adalah faktor-faktor berikut ini:
a) Meningkatnya kebutuhan penduduk.
b) Produktivitas pertanian rendah.
c) Produksi pertanian tidak mampu memenuhi semua kebutuhan pokok.
Pelaksanaan Revolusi Hijau dilakukan dengan berbagai cara, seperti diversifikasi pertanian, ekstensifikasi pertanian, intensifikasi pertanian, mekanisasi pertanian, dan rehabilitasi pertanian. Penjelasan tentang metode pertanian yang diterapkan pada Revolusi Hijau adalah sebagai berikut.
a) Diversifikasi Pertanian
Diversifikasi pertanian adalah upaya melakukan diversifikasi jenis usaha atau tanaman pertanian untuk menghindari ketergantungan pada satu produk. Diversifikasi pertanian dapat dilakukan dengan dua cara. Pertama, memperbanyak jenis kegiatan pertanian. Misalnya seorang petani selain bertani juga beternak ayam dan beternak ikan. Kedua, perbanyak jenis tanaman dalam satu pohon. Misalnya di satu lahan petani menanam padi dan jagung.