Page 10 - Sejarah Perkembangan IPTEK (by. Citra)
P. 10
3) Transportasi Udara
PADA 1971 Presiden Soeharto mencanangkan konsep alih teknologi tingkat tinggi. Salah satu rencana dalam konsep tersebut adalah membangun industri pesawat terbang nasional. Berdasarkan rencana tersebut, pemerintah memanggil B.J. Habibie, seorang ahli aeronautika dari Indonesia lulusan Universitas Aachen, Jerman.
Untuk mewujudkan keinginan mendirikan industri dirgantara nasional B.J. Habibie mendirikan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT). Bersama BPPT, B.J. Habibie merancang dan mengembangkan berbagai strategi industri melalui Badan Perencana Industri Strategis (BPIS). BPIS berhasil dikembangkan menjadi Industrį Pesawat Terbang Nurtanio (IPTN), Perusahaan Armada Laut (PAL), dan Badan Tenaga Atom Nasional (BATAN).
IPTN dibangun di Bandung dan mulai beroperasi pada 1976. Dalam mengembangkan IPTN, B.J. Habibie bekerja sama dengan perusahaan industri pesawat terbang, yaitu MBB (Jerman) dan CASA (Spanyol). Salah satu hasil kerja sama ini adalah diperolehnya lisensi pembuatan helikopter NBO-105 dan pesawat CN-235.
Dalam perkembangan transportasi udara, aspek penting yang tidak boleh ditanggapi adalah navigasi teknologi untuk menunjang keselamatan dalam penerbangan. Indonesia memiliki aturan keselamatan penerbangan. Oleh karena itu, melalui Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan dan Peraturan Pemerintah Nomor 77 Tahun 2012 didirikan Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI). LPPNPI kemudian berganti nama menjadi AirNav Indonesia. Dengan berdirinya AirNav Indonesia, keselamatan dan navigasi navigasi penerbangan dapat terjamin.