Page 48 - MODUL Bahasa Indonesia Kelas XI
P. 48
Bagas diam sejenak sambil memikirkan sebuah solusi sampai akhirnya
dia berseru.
“Aku punya ide! Bagaimana kalau kita tetap latihan seperti biasanya,
anggap saja Kakek Ahmad ada disini. Kalian masih ingat kan dengan
ilmu yang sudah Kakek Ahmad ajar kepada kita!”.
Teman-temannya mengangguk setuju, lantas mereka segera
mengeluarkan peralatan musik tradisional dan kotak besar berisi
wayang kulit. Begitu juga dengan teman perempuan mereka yang
segera mengambil posisi masing-masing sebagai sinden dan kemudian
mereka segera mulai latihan seperti biasanya.
Dua minggu kemudian festival seni budaya telah tiba. Banyak
sekali peserta dari sekolah lain yang tampil hingga giliran Bagas dan
teman-temannya untuk tampil diatas panggung. Suara alat musik
tradisional segera terdengar yang diiringi nyanyian sinden, semua
penonton yang hadir tampak terkesima melihat pertunjukan wayang kulit
tersebut, terlebih Bagas yang menghayati perannya sebagai seorang
dalang cilik. Setelah pertunjukan wayang kulit berakhir, mereka
mendapat banyak tepuk tangan dan sorakan dari para penonton.
Berkat usaha latihan mereka bersama Kakek Ahmad, mereka
berhasil mendapat juara. Setelah festival berakhir mereka segera pergi
ke rumah sakit untuk menjenguk Kakek Ahmad yang masih dirawat
disana. Sesampainya disana, Kakek Ahmad terlihat senang melihat
kedatangan Bagas dan teman-temannya, mereka segera menceritakan
pengalaman saat tampil di panggung kepada pria itu.
“Syukurlah… kakek senang mendengarnya! Kakek sangat berharap
kalian bisa menjaga kelestrian wayang kulit sebagai budaya kita!” Ucap
Kakek Ahmad senang.
“Tapi..! Kami tidak bisa sehebat yang Kakek lakukan. Apakah kami
bisa?” Tanya Dadang.
“Tidak apa-apa, jika kalian sering latihan maka kalian pasti bisa seperti
Kakek!” Sahut Kakek Ahmad memberi semangat.
34