Page 29 - BAHAN AJAR E-ENSIKLOPEDIA
P. 29

“Apabila Bung Karno tidak mau mengucapkan


        pengumuman kemerdekaan itu malam ini juga,

              besok pagi akan terjadi pembunuhan dan

                      penumpahan darah!” seru Wikana.





      Tiba-tiba                Soekarno                 melonjak                dari          duduknya,


      berdiri,             menghampiri                      Wikana,               dan          membuka

      lehernya.





          “Ini leherku, seretlah aku ke pojok sana, dan


            sudahilah nyawaku malam ini juga, jangan

                              menunggu sampai besok!”





                 “Maksud kami bukan membunuh Bung,

                melainkan kami mau memperingatkan,”


                                                   katanya.





      Hatta akhirnya  angkat  bicara  juga.  Dengan  dingin

      ia  menolak  segala  rencana  Wikana  dan  kawan-


      kawan.  Lebih  baik  mereka  cari  pemimpin  lain

      saja  untuk  mengobarkan  revolusi  jika  memang


      ingin.





      Tentu  saja  Wikana  dan  kawan-kawannya  tak  bisa

      menjawab  apa-apa  lagi.  Mereka  sadar  belaka,


      tidak  ada  tokoh  lain  yang  punya  wibawa  dan

      kekuatan politik untuk mengobarkan revolusi selain


      Soekarno-Hatta. Konfrontasi emosional itu

      berakhir tanpa hasil dan mereka semua bubar.                                                        25 25
   24   25   26   27   28   29   30   31   32   33   34