Page 158 - E-Book Tema 9 Kelas 5 (Benda-Benda di Sekitar Kita)
P. 158

“Kalau begitu, kalian harus menuruti kata-kataku. Kita berjalan ke kiri,”
                     kata Beni.
                        “Tapi kompasnya membidik 60 derajat ke arah utara, sesuai kata-kata
                     pada sandi itu. Berarti, kita harus mengambil arah kanan,” kata Siti sambil
                     membidik kompas di tangannya.

                        “Apa pun alasannya, aku akan berjalan ke kiri. Itu keputusanku, karena
                     aku lebih tahu daerah ini. Kalau kalian tidak mau ikut denganku, ya
                     sudah. Selamat jalan, aku pergi sendiri. Biar nanti aku sampai lebih dulu
                     di tempat tujuan,” kata Beni sambil berlalu meninggalkan kelompoknya.
                        Siti, Lani, Udin, dan Dayu tercengang dengan sikap Beni. Mereka
                     berusaha mencegah Beni. Namun terlambat, Beni sudah berlari dengan
                     cepat.
                        Dengan sangat terpaksa, mereka melanjutkan perjalanan tanpa Beni.
                     Sesampainya di pos, ternyata kelompok mereka nomor dua. Ada satu
                     kelompok yang telah sampai lebih dulu di pos itu. Mereka kemudian
                     teringat dengan Beni, Beni tidak ada di sana. Hingga semua kelompok
                     berkumpul di pos tersebut, Beni tidak juga muncul.

                        Mereka kemudian merasa ketakutan, khawatir jika Beni tersesat di
                     dalam hutan. Dayu melapor pada Pak Guru. Tak lama kemudian, Pak
                     Guru meminta Lani, Siti, Udin, dan Dayu untuk ikut bersama tim mencari
                     keberadaan Beni.
                        Sementara  di  tengah  hutan,  Beni  bingung.  Ia  tiba-tiba  lupa  dengan
                     jalan yang harus ia tempuh.
                        “Kenapa sepertinya aku hanya berputar-putar saja? Dari tadi sepertinya
                     jalan yang aku lewati sama. Aku tersesat.... Coba tadi aku nurut sama
                     mereka. Tapi kan gengsi, masak aku paling pintar harus nurut sama
                     mereka yang kepintarannya di bawahku?” kata Beni.

                        Beni menyesal. Ternyata ia telah bersikap sombong. Kesombongan
                     yang akhirnya justru mencelakakan dirinya sendiri.
                        Setelah beberapa lama, akhirnya Beni dapat ditemukan. Hari sudah
                     petang. Mereka kemudian bersama-sama menuju pos.
                        “Teman-teman, aku minta maaf ya…. Karena kesombonganku, kalian
                     jadi repot harus mencariku,” kata Beni kepada teman-temannya dengan
                     menyesal.

                        “Tidak apa-apa. Lain kali, kita harus kompak dan bersatu. Kamu memang
                     pintar, Beni, tapi kesombonganmu harus dihilangkan,” kata Udin.













                                                      Subtema 3: Manusia dan Benda di Lingkungannya     157
   153   154   155   156   157   158   159   160   161   162   163