Page 179 - E-Book Tema 9 Kelas 5 (Benda-Benda di Sekitar Kita)
P. 179

Ayo Membacaa








                                          Mengenal Batik Indonesia

                  Batik di tanah air dibedakan menjadi dua, yaitu batik klasik (batik Surakarta
                  dan Yogyakarta) dan batik pesisir. Motif batik klasik dianggap masih asli
                  atau belum terpengaruh budaya asing. Lain dengan batik pesisir yang telah
                  banyak terpengaruh budaya asing. Keunikan batik klasik, yaitu motifnya
                  lebih condong pada motif-motif geometris, pewarnaan yang kalem serta
                  lebih condong pada warna-warna gelap seperti cokelat, hitam, biru tua,
                  dan merah marun. Keunikan yang lain, yaitu adanya makna simbolis yang
                  terkandung dalam motif hias batik klasik. Makna simbolis itu kebanyakan
                  berupa doa atau harapan yang baik-baik terhadap pemakainya. Sebagai
                  contoh, motif grompol pada batik Yogyakarta. Motif ini digunakan oleh
                  mempelai pengantin saat upacara pernikahan. Motif  grompol berarti
                  berkumpul atau bersatu. Adapun kandungan makna motif ini, yaitu doa/
                  harapan agar rejeki, keselamatan, kesejahteraan, dan segala yang baik-
                  baik berkumpul untuk mempelai berdua. Motif dengan kandungan makna
                  serupa, terdapat pada motif  sidomukti dari Surakarta. Motif ini juga
                  dikenakan  mempelai  pada  upacara  pernikahan.  Sido berarti jadi  atau
                  terus-menerus, dan mukti berarti hidup berkecukupan. Jadi, kandungan
                  makna motif  sidomukti ialah harapan atau doa  agar pengantin dapat
                  hidup berkecukupan.
                  Teknik pembuatan batik klasik tergolong unik. Batik klasik dibuat dengan
                  canting tulis dan bahan perintang yang disebut malam atau lilin batik. Pada
                  proses membatik dengan canting tulis, sebelum memulai perintangan,
                  pola atau motif digambar terlebih dahulu di atas kain. Kemudian, motif
                  ditutup malam. Proses pemalaman dimulai dari motif paling luar yang
                  biasanya besar. Kemudian, dilanjutkan pemalaman pada  isen-isen
                  (motif-motif kecil) yang Iebih rumit. Secara umum, proses pemalaman
                  batik terdiri atas beberapa tahap sebagai berikut.

                   a.  Nglowongi, yaitu proses pemalamam garis bidang pola terluar.
                   b.  Nembok, merupakan proses pemalaman untuk menutup bidang pola
                      agar tidak tercelup warna saat dilakukan pencelupan.

                   c.  Mbironi, pada dasarnya sama dengan nembok, tapi proses ini hanya
                      dilakukan jika warna biru pada kain direncanakan tetap berwarna biru.

                   d.  Nonyok, merupakan pemalaman pada bidang latar. Setelah melalui
                      proses pemalaman, proses selanjutnya, yaitu pewarnaan atau




             178    Buku Siswa SD/MI Kelas V
   174   175   176   177   178   179   180   181   182   183   184