Page 56 - Kelas VII IPS
P. 56
3. Komposisi Penduduk
Komposisi penduduk adalah pengelompokan penduduk berdasarkan usia/
umur, jenis kelamin, mata pencaharian, agama, bahasa, pendidikan, tempat
tinggal, jenis pekerjaan, dan lain-lain. Komposisi penduduk diperlukan dalam
suatu negara karena dapat dijadikan dasar pengambilan keputusan ataupun
penentuan kebijaksanaan dalam pelaksanaan pembangunan. Gambaran
mengenai komposisi penduduk perlu dikaji atau dipelajari karena berbagai
alasan, antara lain setiap penduduk pasti memiliki usia dan jenis kelamin yang
berbeda sehingga memiliki potensi dan kemampuan yang berbeda pula.
a. Komposisi Penduduk Berdasarkan Usia
Komposisi penduduk berdasarkan
usia/umur dapat dibuat dalam Wawasan
bentuk usia tunggal, seperti 0, 1,
Saat ini Indonesia mengalami
2, 3, 4, sampai 60 tahun atau lebih. bonus demografi yaitu bonus yang
Komposisi penduduk dapat juga yang dinikmati suatu negara sebagai
dibuat berdasarkan interval usia akibat dari besarnya proporsi
tertentu, seperti 0–5 tahun (usia penduduk produktif (rentang usia 15-
balita), 6–12 tahun (usia SD), 13–15 64 tahun) dalam evolusi kependudukan
tahun (usia SMP), tahun 16–18 (usia yang dialaminya. Bonus demografi
SMA), 19–24 tahun (usia Perguruan terjadi karena Indonesia mengalami
Tinggi), 25–60 tahun (usia dewasa), keberhasilan dalam program Keluarga
dan >60 tahun (usia lanjut). Selain Berencana (KB), menurunnya
itu, komposisi penduduk juga dapat angka kelahiran dan meningkatnya
dibuat berdasarkan usia produktif kesehatan serta suksesnya program-
program pembangunan lainnya. Bonus
dan usia nonproduktif, misalnya: usia demografi akan menguntungkan jika
0–14 (usia belum produktif), 15–64 penduduk usia produktif memiliki
(usia produktif), dan usia >65 (tidak kualitas yang baik, jika tidak maka
produktif). akan sangat merugikan karena akan
Permasalahan dalam komposisi menjadi beban pembangunan.
penduduk lainnya adalah apabila Sumber: BKKBN
jumlah penduduk dengan usia di
bawah 15 tahun dan usia di atas 65
tahun jumlahnya lebih besar dibandingkan usia produktif (15-65 th). Hal
tersebut dapat menyebabkan penduduk usia produktif menanggung hidup
seluruh penduduk usia nonproduktif. Sebaliknya, jika semakin kecil angka
ketergantungan, akan semakin kecil beban dalam menopang kehidupan
penduduk usia nonproduktif.
42 Kelas VII SMP/MTs